Oleh ; Ust. Lathief Ab.(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)
Pelitasukabumi.id – Ramadhan bulan berkah, rahmat, maghfirah dan bulan berlipatganda pahala. Maka semestinya sudah mengagendakan program aktivitas di bulan mulia ini agar nilai pahala besar dapat diraih. Berikut ini tujuh aktivitas di bulan Ramadhan yang bisa dilaksanakan :
Pertama, berpuasa sebulan penuh. Ini merupakan program pokok. Allah SWT berfirman,“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa ” (Q.S. Al-Baqarah: 183)
Kedua, bersedekah baik yang sunat maupun yang wajib. Sedekah sunat diantaranya menyediakan takjil untuk berbuka. Dalam hadits riwayat Turmudzi disebutkan memberi takjil pahalanya senilai pahala puasa itu sendiri. Diriwayatkan oleh imam Bukhari, Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan dan kedermawanannya melebihi angin yang berhembus. Sedekah wajib yaitu zakat. Baik zakat mal maupun zakat fitrah. Zakat fitrah berkaitan langsung dengan shaum. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari hal-hal yang sia-sia, perbuatan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. (H.R. Abu Daud , Ibnu Majah. Al Hakim )
Ketiga, tadarrus Al-Qur’an. Sangat dianjurkan dan lebih baik lagi sampai mengkhatamkannya. Ramdhan disebut Syahrul Qur’an karena pada bulan ini ia diturunkan . Allah Swt berfirman, “Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an”(Q.S. Al-Baqarah :185). Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan, Malaikat Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi SAW pada bulan ramadhan.
Keempat, Qiyamu Ramadhan atau umumnya disebut Tarawih. Nabi Saw bersabda, “Siapa yang melaksanakan shalat di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR. Muslim)
Kelima, umrah Ramadhan. Umrah di bulan ini memiliki nilai spesial. Rasululah Saw bersabda, “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari)
Keenam, meningkatkan amal ibadah di sepuluh hari terakhir khususnya ber-i’tikaf di masjid. Karena diantara malamnya ada malam lailatul qadar, kebaikannya lebih baik dari seribu bulan. “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR.Bukhari )
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketujuh. Merayakan Hari Raya Besar ‘Idul Fithri. Ketika Nabi Saw datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An-Nasai dan Ahmad).
Demikian tujuh program Ramadhan. Moga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mampu mengamalkanya. Amin.