Spirit Rajab

Oleh. Lathief Ab.
(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)

Pelitasukabumi.id – Dalam Qur’an, Allah memasukan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan. “Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah subhanahu wa ta’ala ada dua belas bulan dalam catatan Allah pada hari, ketika Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan langit dan bumi. Di antaranya terdapat empat bulan haram [suci]. Itulah agama yang lurus. Maka, janganlah kalian menzalimi diri kalian di bulan-bulan itu.” (QS. at-Taubah: 36)

Empat bulan suci di dalam ayat ini dijelaskan oleh Nabi, “Sesungguhnya waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya ketika Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan langit dan bumi. Tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan haram [suci]. Tiga berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan Sya’ban.” (HR. Muslim)

Karena itu, maksud bulan haram di sini adalah bulan yang disucikan, dimuliakan dan dihormati, yang wajib dijaga. Maka, dalam QS. at-Taubah: 36 di atas, Allah dengan tegas melarang kita melakukan kezaliman terhadap diri kita di bulan-bulan tersebut. Jika melakukan kezaliman di bulan-bulan lain dilarang, maka penegasan Allah atas larangan melakukan melakukan kezaliman di bulan haram ini menunjukkan larangan tersebut dosanya sangat besar. Begitu juga, kita dilarang menzalimi diri sendiri, maka larangan menzalimi orang lain tentu dosanya lebih besar lagi.

Karena itu, Imam al-Baihaqi dalam kitabnya, Sya’b al-Iman Juz III hal370, menyatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan dosa yang dilakukan di bulan-bulan [haram] tersebut lebih besar. Begitu juga amal shalih dan pahalanya yang dilakukan di bulan-bulan haram tersebut juga sangat besar.

Baca Juga :  Merayakan Hari Raya 'Iedul Fitri

Rajab adalah kunci dari bulan-bulan terbaik yang datang sesudahnya. Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah berkata, “Bulan Rajab bulan (saatnya) menanam(syahruz zar’i). Bulan Sya’ban bulan saatnya menyiram (syahrus saqi) dan bulan Ramadhan bulan menuai hasil (syahrul hashadi).”

Ketika bulan Rajab datang kaum muslimin dianjurkan berdo’a memohon keberkahannya, “Allahumma barik barik lana fi rajab wa sy’abana wa ballighna ramadlan” artinya, Ya Allah berkati kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan semoga kami bisa sampai pada Ramadhan”.

Diantara amalan yang dianjurkan adalah memperbanyak puasa di bulan-bulan yang dimuliakan termasuk berpuasa di bulan Rajab. Nabi Saw bersabda: “Puasalah pada bulan-bulan Haram.” (HR. Ibnu Majah)

Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini. Artinya bulan rajab bulan penuh ketenangan. Ummul Mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu anha telah menuturkan, bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda:“Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah. Ia disebut al-Asham (si tuli). Orang Jahiliyyah, ketika telah memasuki bulan Rajab, mereka meninggalkan senjata mereka dan meletakkannya. Orang-orang pun bisa tidur, jalan-jalan pun aman. Mereka tidak takut satu dengan yang lain, hingga bulan tersebut berakhir.” (HR. al-Baihaqi).

Bagikan Pelitasukabumi.id

One thought on “Spirit Rajab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193