Jejak Manis Mochi Sukabumi, Dari Tradisi Keturunan Tionghoa hingga Oleh-Oleh Ikonik Jawa Barat

Penulis : Nada.M.Rizki

Pelitasukabumi.id – Siapa yang tidak kenal dengan mochi Sukabumi? Camilan kenyal berbentuk bulat kecil dengan isian kacang manis ini telah lama menjadi ikon oleh-oleh khas dari Sukabumi, Jawa Barat. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa mochi memiliki sejarah panjang yang berakar dari budaya Tionghoa dan berkembang menjadi bagian dari kekayaan kuliner lokal.

Mochi awalnya merupakan makanan tradisional dari Jepang dan Tiongkok. Di Jepang, mochi identik dengan perayaan Tahun Baru, sementara di Tiongkok, makanan serupa dikenal dengan nama “nian gao”. Di Indonesia, terutama di Sukabumi, mochi dipercaya dibawa oleh keturunan Tionghoa yang bermigrasi ke Nusantara pada masa penjajahan Belanda.

Menurut sejarah lokal, mochi mulai dikenal di Sukabumi sekitar awal abad ke-20. Keturunan Tionghoa yang tinggal di kota ini memproduksi mochi sebagai camilan rumahan. Seiring waktu, makanan ini mulai dijual secara komersial dan mendapat tempat di hati masyarakat lokal.

Keunikan rasa mochi Sukabumi terletak pada teksturnya yang kenyal serta isian kacang tanah manis yang legit. Dibandingkan mochi Jepang yang lebih sering diisi pasta kacang merah atau es krim, mochi Sukabumi memiliki cita rasa khas lokal yang membuatnya berbeda.

Baca Juga :  Lotek Bu Zahra Laris Manis di Buru Konsumen

Salah satu pelopor mochi modern di Sukabumi adalah merek “Mochi Lampion” yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Dengan kemasan kotak bundar berisi mochi warna-warni, produk ini menjadi simbol oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi.

Kini, mochi Sukabumi tak hanya tersedia dalam rasa kacang tanah. Varian rasa modern seperti cokelat, keju, stroberi, hingga durian juga ikut meramaikan pasar. Inovasi ini berhasil menjangkau generasi muda dan memperluas jangkauan pasar hingga ke luar kota bahkan mancanegara.

Keberadaan mochi Sukabumi terus dilestarikan oleh para pengusaha lokal yang mewarisi resep turun-temurun. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut berkontribusi dalam mempertahankan eksistensi mochi di tengah arus modernisasi kuliner.

Pemerintah daerah juga mendukung pengembangan industri mochi melalui pelatihan kewirausahaan, promosi pariwisata, dan penguatan merek lokal. Mochi kini tak hanya menjadi simbol kuliner, tetapi juga bagian dari identitas budaya Sukabumi.

Dari dapur tradisional keluarga Tionghoa hingga etalase pusat oleh-oleh modern, mochi Sukabumi telah menempuh perjalanan panjang sebagai warisan kuliner lintas budaya. Dengan rasa yang tetap otentik dan inovasi yang terus berkembang, mochi Sukabumi berhasil mempertahankan tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193