Penuilis : S. Widiyono
Pelitasukabumi.id – Kecap Samyu dan Kecap GAN, Kecap manis yang kini menjadi salah satu produk andalan di Indonesia, memiliki akar budaya yang berasal dari perpaduan antara budaya Jawa dan Tiongkok.
Sejarah kecap sendiri dimulai di Tiongkok pada zaman Dinasti Zhou (abad ke-3 SM), di mana kecap pertama kali dibuat dari fermentasi ikan dan garam. Melalui jalur perdagangan, kecap kemudian dibawa ke Indonesia oleh pedagang Tiongkok yang memasuki pelabuhan Cirebon pada tahun 1847.
Sejak saat itu, kecap mulai dikenal di kota-kota pelabuhan Indonesia, termasuk Cirebon.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan industri kecap di Indonesia adalah PD. Alam Aneka Aroma, sebuah perusahaan pengolahan makanan yang berlokasi di Jl. RH. Didi Sukardi No. 264, Sukabumi, Jawa Barat.
Perusahaan ini terkenal dengan produk kecap asin dan kecap manis. PD. Alam Aneka Aroma didirikan pada tahun 1937 oleh warga keturunan Tionghoa, yang awalnya menjalankan bisnis ini sebagai sebuah home industry dengan nama “Samyu”, yang dalam bahasa Cina berarti “Tiga Sekawan” serta merk asli dari kecap Samyu tersebut adalah “Kecap Samyu Benteng”.
Pemilik pertama, yang berasal dari Cina, membawa resep kecap asli dari tanah kelahirannya. Setelah menetap di Sukabumi, ia memiliki keturunan, dan salah satu anaknya diberi merek “Samyu.” Merek ini dikenal dengan kecap asin yang diproduksi secara profesional. Sementara itu, saudara lainnya diberi resep kecap manis, yang kemudian dikenal dengan merek “Gan”. Jadi sebenarnya pemilik kecap GAN adalah kakak beradik dengan pemilik kecap Samyu.
Pesaing utama kecap Samyu hingga era tahun 1960 an yaitu Kecap “Swastika” yang dikelola oleh warga Indonesia yang berasal dari Majalengka sejak tahun 1936, serta kecap dari daerah luar Sukabumi yaitu Kecap Cap Orang Jual Sate pada tahun 1889 dan Kecap Benteng Cap SH yang beroperasi sejak 1920 dimana kedua merk kecap tersebut tetap eksis hingga saat ini.
Pada tahun 1944, kecap Samyu diambil alih oleh seorang pengusaha asal Jakarta yang kemudian mengganti nama perusahaan menjadi PD. Alam Aneka Aroma. Pada awal berdirinya, produk yang dihasilkan perusahaan ini hanya kecap asin. Namun, seiring waktu, perusahaan ini berkembang dengan mengakuisisi kecap manis dari perusahaan kecap Gan yang juga menjadi pesaing kecap Samsyu dengan cara mengakuisisi perusaan kecap GAN beserta dengan resep, karyawan dan juga peralatan dan stok produksi. Kedua jenis kecap tersebut menjadi produk utama yang dikenal luas oleh masyarakat Sukabumi hingga saat ini.
Kecap Gan dan Sejarahnya
Selain PD. Alam Aneka Aroma, terdapat juga perusahaan lain yang turut berkontribusi dalam industri kecap di Indonesia, yakni pabrik kecap GAN. Kecap GAN konon didirikan sejak tahun 1942, dengan alamat di Jalan Cipelang, tepatnya di Jl. KH. Ahmad Sanusi No.47 atau di sebelah dealer Honda Perdana saat ini serta posisinya tak jauh dan sejajar dengan Toko Roti “Merbaboe” yang sangat terkenal pada jamannya. Kecap GAN dikenal dengan produk kecap botolnya yang masih diproduksi hingga kini, namun produksinya telah beralih ke pabrik kecap Samyu di alamat dekat Gedong Panjang Baros.
Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai foto atau dokumentasi tentang pabrik kecap GAN yang legendaris ini. Namun, jika bangunan di daerah Cipelang tersebut dijadikan mini galeri atau museum yang menceritakan sejarah produksi kecap pada masa lalu, mungkin akan lebih menarik. Hal ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang perkembangan industri kecap di Indonesia, serta melestarikan kenangan dan peninggalan sejarah dalam bentuk yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Perkembangan PD. Alam Aneka Aroma
Dalam rangka memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan daya saing, PD. Alam Aneka Aroma tidak hanya fokus pada produksi kecap. Perusahaan ini juga mengembangkan lini produk lainnya, seperti saos sambal, cuka, dan bandrek. Dengan beragam produk ini, PD. Alam Aneka Aroma berharap dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan keuntungan, sekaligus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar sejenis.
Perusahaan ini mengalami perkembangan pesat dalam hal produksi, dengan kapasitas yang mencapai ratusan krat kecap setiap harinya. Setiap krat berisi 24 botol, menunjukkan betapa besar volume produksi yang dapat dicapai oleh PD. Alam Aneka Aroma saat ini.
Sejarah singkat perusahaan ini dimulai dengan berdirinya kecap Samyu pada tahun 1937 oleh warga keturunan Tionghoa, yang pada awalnya beroperasi sebagai home industry.
Lokasi pertama perusahaan ini berada di Jl. Pelabuhan No. 11 Sukabumi. Namun, setelah beberapa tahun, dua dari tiga pendiri perusahaan mengundurkan diri, sehingga perusahaan tersebut dikelola oleh satu orang. Pada tahun 1950, lokasi perusahaan dipindahkan ke Jl. Pelabuhan No. 1 Sukabumi, sebelum akhirnya pindah ke lokasi yang lebih luas di Jl. R.H. Didi Sukardi No. 262 Kota Madya Sukabumi pada tahun 1960-an. Lokasi baru ini memiliki luas 3000 m², yang dipilih berdasarkan pertimbangan strategis, yakni dekat dengan pasar dan ketersediaan bahan baku serta tenaga kerja.
Pada tahun 1993, status kepemilikan perusahaan berubah menjadi PD. Alam Aneka Aroma, yang merupakan perusahaan swasta. Selain memproduksi kecap asin dan kecap manis, perusahaan ini juga memproduksi produk-produk lain seperti saos sambal, cuka, dan sirup. Saat ini, PD. Alam Aneka Aroma mempekerjakan sekitar 45 orang karyawan dan terus mengembangkan produk-produknya dengan berbagai merek, seperti Kecap Asin Patkwa, Kecap Manis Aroma, dan Cuka Angsa, dimana kecap manis Samyu Aroma yang harum dan berasa khas kacang kedelai asli.
Sementara itu, kecap Gan, yang dikenal dengan rasa manisnya, memiliki karakteristik yang berbeda. Kecap ini lebih cocok digunakan pada masakan yang dipanaskan, seperti nasi goreng, ayam bakar, atau sate, di mana rasa dan aromanya akan lebih terasa setelah dimasak. Sebaliknya, kecap Samyu lebih cocok untuk hidangan yang tidak dipanaskan, seperti siomay atau semur.
Proses produksi kecap di Sukabumi memerlukan waktu yang cukup lama, terutama untuk kecap manis yang membutuhkan proses fermentasi selama 5 hingga 9 bulan, tergantung pada jenisnya. Proses fermentasi ini penting karena bakteri yang terlibat mengurai karbohidrat menjadi karbohidrat sederhana, protein sederhana, dan lemak, yang memberi kecap aroma dan rasa khas. Kecap yang diproduksi menggunakan kedelai impor dari Kanada, yang kulitnya lebih tipis sehingga proses fermentasi bisa berlangsung lebih efektif.
Untuk menjaga kualitas, kecap ini diproduksi dengan menggunakan metode tradisional. Proses pembuatan kecap melibatkan pemasakan dalam tungku dan fermentasi menggunakan tong besar yang disimpan di tempat khusus. Pembuatan kecap asin dan kecap manis dilakukan dengan cara yang hampir sama, meskipun ada perbedaan pada komposisi bahan dasar dan cara penyajiannya. Kecap manis Gan akan cocok dilidah jika dimasak atau dipanaskan sedangkan kecap Aroma Samyu lebih cocok sebagaio kecap “cocolan” semisal untuk pelengkap siomay atau saat menikmati semangkuk bakso.
Kecap Samyu dan Gan kini telah berkembang pesat. Meski begitu, merek-merek tersebut tetap mempertahankan kualitas dan rasa khas yang sudah dikenal di masyarakat.
Bahkan, meski tidak dijual di supermarket besar, kecap ini dapat ditemukan di pasar tradisional dan tempat oleh-oleh di Sukabumi. Produk ini terus menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang mencari kecap asli dari Sukabumi.
Dengan sejarah panjang dan terus berkembang, PD. Alam Aneka Aroma kini menjadi salah satu perusahaan pengolahan makanan yang cukup dikenal di Indonesia, terutama dalam industri kecap dan produk sejenis.