Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Hatta dan Bung Syahrir yang terletak di Kompleks Setukpa Polri, Kota Sukabumi. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendorong pembentukan Museum Bung Hatta dan Syahrir sebagai destinasi sejarah yang penting bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Dalam kunjungannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa rumah pengasingan ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, terutama terkait dengan perjuangan kedua tokoh bangsa tersebut selama masa penjajahan Jepang.
“Meskipun saat ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kota, Fadli berharap tempat ini bisa dinaikkan statusnya menjadi cagar budaya tingkat provinsi dan nasional, ” ujarnya.
Dia mengusulkan agar Setukpa Polri berkolaborasi dalam mengelola dan mengembangkan Rumah Pengasingan ini menjadi museum.
Ia juga menekankan perlunya kajian mendalam dari sejarawan, ahli, serta pihak-pihak terkait untuk menggali lebih dalam cerita-cerita sejarah yang pernah terjadi di tempat ini, terutama periode yang jarang dibicarakan dalam sejarah nasional.
Menteri Kebudayaan pertama dalam Kabinet Prabowo-Gibran itu menyebutkan bahwa untuk menjadikan rumah pengasingan ini sebagai destinasi sejarah, perlu dibuat story line yang jelas.
Hal ini bertujuan agar para pengunjung, meskipun hanya memiliki waktu satu atau dua jam, dapat dengan mudah memahami kisah yang terkandung di balik tempat tersebut, termasuk detail-detail kehidupan Bung Hatta dan Bung Syahrir selama masa pengasingan mereka.
Pada bagian lain dia menyampaikan bahwa revitalisasi dan aktivasi situs ini perlu dilakukan secara hati-hati, dengan memastikan semua elemen museum, mulai dari bangunan yang dibangun pada tahun 1917 hingga semua artefaknya, tetap autentik.
“Saya yakin tempat ini akan menjadi destinasi penting bagi masyarakat yang ingin belajar lebih banyak tentang sejarah perjuangan Indonesia sebelum para tokoh tersebut kembali ke Jakarta,” tandasnya.