Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi menggelar simulasi pemungutan suara untuk Pemilihan Umum Serentak 2024 pada Kamis (21/11/2024) di Lapang Merdeka, Gunungparang, Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Pj. Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwandi, serta Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Setyowati. Simulasi ini juga melibatkan Bawaslu, PPK, PPS, dan KPPS di Kecamatan Cikole.
Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji menyatakan dukungannya terhadap kegiatan simulasi yang diadakan oleh KPU Kota Sukabumi. Menurutnya, simulasi tersebut merupakan langkah penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai proses pemilu.
Kusmana juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu Serentak 2024, khususnya dalam memilih kepala daerah untuk periode 2024-2029.
Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memberi pengetahuan praktis tentang pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ia menambahkan bahwa simulasi ini juga bertujuan untuk membantu penyelenggara pemilu, terutama KPPS, dalam memahami prosedur pemilu secara lebih mendalam.
Simulasi ini dilaksanakan di TPS 001 Gunungparang dengan 510 pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Meskipun sifatnya sebagai simulasi, proses ini mengikuti mekanisme yang akan diterapkan pada Pemilu Serentak 27 November 2024.
Pada simulasi ini, digunakan kertas suara yang tidak resmi dengan lima pasangan calon (paslon) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta empat paslon untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi.
Ketua Perencana dan Data Informasi KPU Kota Sukabumi, Nenda Suhanda, menambahkan bahwa simulasi ini juga memberikan perhatian khusus terhadap pemilih dengan kebutuhan khusus. Dalam simulasi ini, pemilih yang termasuk dalam kategori prioritas, seperti manula, ibu hamil, dan penyandang disabilitas, mendapat pelayanan khusus. Pemilih tuna netra juga dibantu menggunakan panduan huruf braille.
Selain itu, Nenda berharap simulasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tata cara pemungutan suara dan penghitungan suara yang akan dilaksanakan di TPS pada Pemilu 2024. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat Kota Sukabumi dalam proses demokrasi ini untuk memastikan pemilihan yang sukses dan transparan.
Alur simulasi dimulai dengan persiapan pemungutan suara, diikuti dengan pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan suara, dan pelaksanaan penghitungan suara. Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam simulasi ini adalah penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) untuk memudahkan penghitungan suara secara lebih efisien dan transparan.