Kepala DLH Kota Sukabumi Sebut Banjir Sukabumi di Luar Nalar

Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan mengaku tidak habis pikir, Kota Sukabumi bisa mengalami banjir sebegitu dahsyat yang memporak porandakan beberapa wilayah. Hal itu disampaikan di sela-sela kegiatan Konsultasi Publik Tahap 2 Penyusunan KLHS RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2025-2029.

Kegiatan dihadiri Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bertempat di Hotel Horison, Senin (18/11/2024).

“Lima tahun lalu ada penelitian soal itu. Aneh sekali kena banjir karena wilayah Sukabumi konturnya miring. Paling yang terjadi itu hanya berupa genangan dan bukan banjir yang akan hilang sekitar hitungan dua jam,” kata Asep.

Problemnya kata dia, terletak di perjalanan di saat air itu mengalir dari hulu ke hilir. Dengan kata lain air yang mengalir dari hulu ke hilir itu masuk ke selokan-selokan yang ukuranya lebih kecil dibandingkan dorongan air yang jauh lebih besar.

“Saluran air yang ada hari ini telah mengalami perubahan-perubahan. Baik berupa penyempitan-penyempitan lalu ada ada rumah di atas dan segala macam. Nah, ke depan hal ini yang harus cepat diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dia menambahkan, hal tersebut fenomena yang kerap terjadi di awal musim hujan. Dimana pada musim kemarau orang-orang pada buang sampah’ sembarang ke selokan. Sehingga material-material itu menumpuk.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Apresiasi Inisiatif "Apel Sura" Menggali Potensi Lokal dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan

“Maka pada saat musim hujan turun meterial sampah seperti kasur, kursi dan lainnya, terdorong sehingga membuat air sungai meluap dan terjadi banjir,” ujarnya.

Masalah lain yang menjadi penyebab banjir adalah banyaknya alih fungsi lahan menjadi perumahan sehingga air sulit diserap oleh pepohonan dan tidak mengalirkan air ke selokan-selokan. Sehingga debit air dari hulu datang makin besar.

“Terkait persoalannya tata kelola air akan dirumuskan bersama agar dibagian hulu tidak terlalu digunakan untuk kegiatan tata guna lahan. Supaya air lebih banyak diserap oleh tanah dan yang dialirkan ke selokan-selokan,” ujarnya.

Dalam penanggulangan bencana DLH lebih pada tindakan preventif dengan membantu membersihkan sisa-sisa sampah. Juga melakukan kampanye kampanye dan penyuluhan kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terjadi.

Kegiatan yang digelar hari ini lanjut dia, lebih spesifik lagi kebetulan ada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sekaligus mendiskusikan tentang Penyusunan KLHS RPJMD Kota Sukabumi tahun 2025-2029.

“Kita menjalin kerjasama dengan Kabupaten akan lebih erat lagi. Salah satu program yang akan digalakkan adalah penghijauan lahan-lahan kritis. Kerjasama dengan komunitas perusahaan-perusahaan dengan menyumbangkan pohon-pohon,” terang dia.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *