Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menegaskan pentingnya penurunan angka stunting di wilayahnya. Dia menargetkan dikisaran angka 19 hingga 20 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam apel pagi di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Selasa (29/10/2024),
Kegiatan dihadiri oleh seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan kepala puskesmas. Kusmana menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan, terutama dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.
Dia menyoroti bidang pelayanan kesehatan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berkomitmen dalam upaya mengatasi masalah stunting, yang berdampak besar pada pertumbuhan anak dan kualitas sumber daya manusia di Sukabumi.
Dalam kesempatan itu, Kusmana menginstruksikan tim Dinas Kesehatan untuk fokus dan serius dalam mencapai target penurunan stunting. Ia berharap semua pegawai dapat berkontribusi maksimal agar upaya ini dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan.
Di sisi lain, Kusmana juga mengingatkan pentingnya netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjelang pilkada Kota Sukabumi. Ia menekankan agar ASN tidak terlibat dalam politik praktis untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat.
Dia menambahkan, bahwa ada langkah-langkah antisipatif yang akan diambil untuk mencegah pelanggaran netralitas ASN. Ia menyadari tantangan yang dihadapi, dan berusaha memastikan bahwa semua pegawai dapat menjalankan tugasnya tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik.
Dengan mengedepankan komitmen terhadap netralitas, Pemkot Sukabumi berupaya membangun kepercayaan masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan pilkada berjalan dengan baik dan bebas dari pengaruh yang merugikan.
Orang nomor satu di Pemkot Sukabumi itu juga berharap, melalui sinergi antara Dinas Kesehatan dan ASN, Kota Sukabumi dapat mencapai target penurunan stunting serta menjaga netralitas dalam pilkada. Dengan demikian, kualitas kesehatan masyarakat dan pemerintahan yang baik dapat tercipta secara berkesinambungan.