Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, menyatakan, bahwa banyaknya pohon tumbang rata-rata disebabkan oleh pelapukan.
Dengan demikian, kejadian tersebut menambah daftar potensi bencana yang dapat terjadi saat cuaca ekstrem. Namun di situasi berbahaya, dikabarkan tidak ada korban jiwa dari pihak masyarakat.
Dia menjelaskan, Senin (28/10/2024),
sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan evakuasi pohon tumbang di dua lokasi berbeda. Kejadian ini dilaporkan setelah terjadinya hujan deras disertai angin kencang.
Dua pohon yang tumbang terdiri dari pohon alpukat setinggi 6 meter dan pohon jengkol dengan tinggi 15 meter. Pohon alpukat tumbang di Perumahan Assyifa, sedangkan pohon jengkol tumbang di Kampung Pasirbogor. BPBD menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.
Hingga saat lanjut dia, tim BPBD masih melakukan evakuasi dan mendata kerugian akibat tumbangnya pohon. Proses penghitungan kerugian masih berlangsung dan akan dilaporkan setelah selesai.
Novian juga mengimbau agar masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama saat musim hujan. Ditekankan pentingnya pemeliharaan tanaman agar tidak mengalami pelapukan, guna mengurangi risiko tumbangnya pohon.
“Situasi cuaca yang semakin tidak menentu, kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap lingkungan sangat diperlukan. BPBD akan terus memantau kondisi di lapangan untuk mencegah potensi bencana lainnya,” ungkapnya.