Santri Pondok Pesantren Baitul Hamdi Mulai Dididik Membangun Kemandirian Ekonomi Sejak Dini

Ust. A.Lathief Abdallah
Pengasuh Pondok Baitul Hamdi

Pelitasukabumi.id – Belajar dan menuntut ilmu di pondok pesantren tidak hanya belajar bab ilmu pengetahuan agama semata melainkan mendorong para santri untuk ikut serta membangun kemandirian ekonomi.

Salah satunya yang dijalani oleh santri bernama Mulki Maulana, 11 tahun, yang kini duduk di bangku SD kelas 4. Setelah ditelisik Mulki sudah 3 tahun mondok di Baitul Hamdi bersama dua saudara.

Dia menempa dirinya menjadi santri yang multitalenta. Bahkan dalam kesehariannya dia menjadi bagian dari pelaku pengembangan dari kelembagaan ekonomi yang dijalankan oleh pihak pesantren dengan berdagang makanan yang dijajakan berkeliling kampung.

Jika dilihat dari postur, Mulki adalah seorang anak kebanyakan. Namun dibalik itu dia memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak pernah mengalah dengan keadaan.
Disaat tenam-temanya belum habis dagangannya, dia terus melangkah menyusuri jalan hingga dagangannya habis terjual.

Mulki juga merupakan salah satu santri yang belajar mandiri. Alhamdulillah, terbantu untuk jajan hariannya juga untuk kebutuhan tetehnya (kakak perempuanya). Bahkan di hari lebaran dia belanja sendiri untuk adik kecilnya dari hasil tabungannya.

Baca Juga :  Festival Literasi, Wahana Melestarikan Kekayaan Budaya Sunda Warisan Para Leluhur

Sesuai Visi Pondok Baitul Hamdi yaitu “Membentuk Generasi Cermat; Cerdas Mandiri Dan Bertaqwa “. Cerdas semua masuk sekolah, mandiri semua belajar ekonomi, bertaqwa semua ngaji kepesantrenan. Siang harinya digunakan untuk sekolah dan usaha, malam hari dan subuh dimanfaatkan untuk mengaji.

Untuk sekolah bersinergi dengan SD, SMP SMA disekitar Pondok. Untuk usaha bergerak di bidang kuliner, dan saat ini sudah bisa produksi beberapa makanan unik.

Harapan ke depan, semua santri yang berlatar sosial Yatim Dan Duafa ini memiliki pengetahuan formal, memahami ilmu agama dan banyak hafal Qur’an, juga mampu hidup mandiri.

Selalu ditanamkan kepada para santri bahwa kendatipun pondok Baitul Hamdi berlatar santri Yatim dan Duafa, namun tidak boleh kumuh, ngemis dan ketinggalan.

Sewajarnya Pondok berbasis sosial yang baru milad ke-3 ini masih tertatih tatih dalam berbagai hal, utamanya dalam memenuhi kebutuhan harian pondok dan para santri.

Uluran tangan para muhsinin (donatur) sungguh sangat besar perannya dalam keberlangsungan kegiatan pondok dan santri. Bagi pengurus dan para muhsinin pondok ini merupakan ladang investasi amal jariyah.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *