Penulis : S.Widiyono
Pelitasukabumi.id – Banyak orang mengira bahwa Kue Bandros dan Kue Pancong adalah satu jenis kue. Pandangan ini umum terjadi, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pengalaman pribadi penulis saat mengunggah foto kue tersebut ke media menjadi titik awal untuk memahami bahwa kedua nama ini ternyata merujuk pada kue yang berbeda.
Koreksi dari seorang teman yang memahami kuliner tradisional menyadarkan bahwa kue yang dibuat adalah Bandros, bukan Pancong. Kue Bandros merupakan panganan khas Jawa Barat yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, santan, dan sedikit garam.
Rasanya gurih dan biasanya disajikan dengan taburan gula pasir sebagai penyeimbang rasa. Sementara itu, Kue Pancong yang asli justru bercita rasa manis, dengan bahan dasar yang menyerupai kue cubit atau kue pukis, seperti terigu dan gula.
Kesalahpahaman sering terjadi karena di Jakarta, penjual menyebut Kue Bandros sebagai Pancong, meskipun bahan dan rasa sebenarnya berbeda. Di beberapa daerah lain, variasi kue ini pun ditemukan. Di Sukabumi misalnya, dikenal dua jenis Bandros: Bandros Asin dan Bandros Manis.
Bandros Asin menggunakan campuran tepung beras dan kelapa tanpa tambahan gula, sedangkan Bandros Manis dibuat dari terigu, gula, dan diberi topping potongan kelapa. Hal ini memperkuat fakta bahwa penamaan kue tradisional bisa berbeda tergantung wilayah dan tradisi setempat.
Untuk membuat Kue Bandros, berikut resep sederhana yang bisa dicoba di rumah. Bahan-bahannya meliputi: 200 gram kelapa parut (tidak terlalu tua), 200 gram tepung beras, 1–1½ sendok teh garam (disesuaikan selera).
Setelah itu lalu tuangkan 600 ml santan dari satu butir kelapa atau santan instan. Siapkan juga 2 sendok makan minyak goreng untuk mengoles cetakan dan 25 gram gula pasir sebagai taburan.
Cara membuatnya cukup mudah. Campur kelapa parut, tepung beras, dan garam, lalu tuangi santan sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Panaskan cetakan kue bandros (bisa pakai cetakan pukis), olesi dengan minyak.
Setelah itu tuang adonan ke dalam cetakan hingga penuh, tutup, dan panggang dengan api kecil selama sekitar 15 menit atau hingga matang. Angkat selagi hangat dan taburi dengan gula pasir sesuai selera.
Kue Bandros paling nikmat disantap saat masih panas. Untuk sentuhan aroma, cetakan bisa dioles dengan minyak menggunakan daun pandan yang dilipat dan diikat seperti kuas.
Selain menambah wangi, cara ini juga mempertahankan unsur tradisional dalam penyajiannya. Meski tampak sederhana, Kue Bandros menyimpan kekayaan budaya kuliner lokal yang menarik untuk terus dikenali dan dilestarikan.