Oleh : Ust Lathief Abdalah
Pelitasukabumi.id – Siapa yang tidak mau doa untuknya diaminkan Nabi? Namun kita justru mesti berlindung dari doa malaikat untuk tiga orang yang diaminkan Nabi itu. Karena malaikat mendokan buruk kepada mereka.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa suatu hari Rasulullah Saw naik mimbar dan beliau bersabda : “Amin, amin, amin.” Ditanyakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu mengatakan seperti itu?” Beliau bersabda : “Jibril berkata kepadaku, “Semoga Allah menghinakan seorang hamba yang setelah memasuki Ramadan, Allah belum mengampuni dirinya.” Maka aku katakan, “Amin.” Kemudian Jibril berkata, “Terhinalah seorang hamba yang mendapati kedua orangtuanya masih hidup atau salah satu dari keduanya akan tetapi tidak dapat membuatnya masuk surga.” Maka aku katakan, “amin.” Kemudian Jibriil berkata, “Terhinalah seorang hamba ketika namamu disebut di sisinya, ia tidak bershalawat kepadamu.” Maka aku katakan, “Amin.” (HR. Ibnu Khuzaimah.)
Hadits diatas menjelaskan bahwa Malaikat Jibril mendo’akan buruk yang diaminkan oleh Nabi kepada tiga orang;
Pertama, Orang yang mengabaikan Ramadan padahal itu bulan ampunan. Ramadan adalah bulan ampunan. Ramadan sendiri dari kata ‘ramadla’ artinya membakar. Yakni membakar dosa-dosa. Karenanya Ramadan bulan taubat, bulan mensucikan diri dari dosa. Saum, tarawih dan ibadah malam lailatul qadar adalah diantara sarana diampuninya dosa. Sungguh malang orang yang menghinakan dirinya dengan tidak memanfaatkan peluang emas ini. Dia tidak melakukan aktivitas ibadah Ramadan atau melaksanakan hanya alakadarnya. Bahkan ada diantara manusia yang berbuat durhaka di bulan yang mulia ini. Semoga dihinakan Allah, demikian do’a malaikat Jibril yang diaminkan Nabi.
Kedua. Orang yang tidak berbakti pada orangtua padahal itu jalan ke surga. Posisi orang tua sungguh agung dan mulia. Sehingga disertakan oleh Qur’an setelah perintah menyembah Allah lalu perintah berbuat baik pada orangtua (Q.S. 17: 23). Perintah bersyukur kepada Allah pun digandengkan dengan perintah bersyukur kepada kedua orangtua (Q.S.31:14). Seakan beribadah kepada Allah dan bersyukur kepadan-Nya tidaklah bernilai bila tidak berbuat baik dan bersyukur pada kedua orangtua. Demikian karena rida dan murka orang tua meniscayakan rida dan murkanya Allah Swt.
Ketiga. Orang yang tak bersalawat saat disebut nama Nabi padahal itu peluang syafaat . Nabi Muhammad SAW adalah manusia teragung dan termulia. Hingga Allah dan para Malaikat pun menghormatinya dengan bersalawat kepadanya (Q.S. 33: 56). Tentu kita sebagai umatnya semestinya lebih menghormati dan memuliakannya.
Moga kita bukan termasuk kedalam tiga do’a buruk dari malaikat diatas. Amin.