Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi tengah menghadapi tantangan fiskal yang masih lemah. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Hal ini dilakukan mengingat adanya efisiensi anggaran yang mengharuskan adaptasi cepat terhadap kondisi yang berkembang. Salah satu strategi yang akan dilakukan salah satunya dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” kata Bobby, usai membuka kegiatan Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda), di lantai 3 Gedung Dispusipda Kota Sukabumi,
Senin (24/2/2025).

Dia juga sempat menyinggung adanya efisiensi anggaran yang masih harus terus dipantau perkembangannya ke depan. Menurutnya, meskipun kemungkinan besar tidak ada perubahan signifikan dalam alokasi anggaran, bantuan dari pemerintah provinsi masih menjadi faktor yang harus diperhatikan.
Sementara itu, dari sisi pemerintah pusat, pengurangan anggaran kemungkinan hanya akan berdampak pada kegiatan perjalanan dinas serta rapat-rapat seremonial. Selain itu, Bobby menyoroti pentingnya penyesuaian dana hibah dengan kebutuhan masyarakat.
Pada bagian lain dia menjelaskan seputar persoalan pengembangan literasi pada generasi milenial, Gen Z, dan generasi Alpha yang memiliki pola konsumsi informasi yang berbeda.
Ia mengakui bahwa anak muda saat ini lebih menyukai konten visual dibandingkan dengan membaca teks panjang, sehingga pendekatan dalam penyebaran informasi harus lebih inovatif.
Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi generasi muda, Pemkot Sukabumi juga mendukung keberadaan kafe-kafe kecil yang bisa menjadi tempat nongkrong sekaligus sarana edukasi yang lebih menarik.
Menurut Bobby, keberadaan ruang-ruang kreatif seperti ini dapat memberikan suasana yang lebih segar bagi masyarakat, terutama bagi anak muda yang membutuhkan cara belajar yang lebih interaktif.
Menanggapi adanya usulan surat edaran terkait program membaca 15 menit setiap hari, Bobby menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan yang baik, asalkan konten bacaan yang disajikan sesuai dengan kapasitas serta minat generasi muda.

“Membaca 15 menit bukan hanya dianjurkan untuk kalangan pelajar, para ASN sebelum beraktivitas bekerja bisa melakukan itu untuk menambah pengetahuan dan wawasan,”ungkapnya.