Dua Tokoh Pembebas Al Quds. Siapa Yang Ketiga ?

Oleh. A. Lathief Abdallah (Pemerhati Sosial dan Keagamaan)

Pelitasukabumi.id – Dalam lintas sejarah Islam, ada dua tokoh besar pembebas al Quds Palestina.

Pertama. Sayyidina Umar Bin Khattab. Beliau mengambil alih Yerusalem (Al-Quds) dari tangan Romawi Timur pada masa kepemimpinannya sebagai Amirul Mukminin pada Tahun 637 M, pasca kemenangan dalam perang Yarmuk terjadi pada akhir tahun ke-13 Hijriyah bertepatan pada masa peralihan Khalifah Abu Bakar kepada Umar Bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma.

Inilah satu satunya perang terbesar pasukan muslim melawan Kerajaan Romawi Timur (Byzantium). Usai perang, pasukan muslim mendapat kemudahan menaklukkan seluruh kota-kota di negeri Syam. Amru bin Ash di bawah komando Abu Ubaidah Al-Jarrah radhiyallahu ‘anhuma berhasil memblokade Al-Quds pada 17 Hijriyah. Kemudian Umar datang ke Palestina untuk bertemu langsung dengan salah satu pembesar Romawi, Sophronius. Umar menandatangani perjanjian dengan Sofronius, di mana sang khalifah memberi jaminan bahwa penduduk Kristin dan tempat suci di Yerusalem akan dilindungi di bawah pemerintahan kaum Muslimin. Juga sesuai permintaan masyarakat setempat, tidak boleh seorangpun orang Yahudi tinggal di Yerus salam karena kaum Yahudi banyak melakukan kejahatan dan penghianatan.

Ada yang menarik dari sikap Umar kala itu. Ketika Beliau dipersilakan sholat di Gereja Makam Kudus (salah satu tempat suci umat Kristen), Umar menolak untuk sholat di dalam gereja sehingga kaum Muslim tidak meminta konversi gereja Makam Kudus menjadi masjid. Sayyidina Umar memilih sholat di luar gereja, tempat di mana Masjid Umar berdiri hingga saat ini, yaitu berlawanan arah dengan pintu masuk Gereja Makam Kudus. Masjid Umar merupakan sebuah bangunan berstruktur kayu dengan bentuk persegi panjang yang dibangun di atas reruntuhan dan dapat menampung 3.000 jamaah. Umar Bin Khattab dikenal sebagai pahlawan yang membebaskan Yerusalem (Al-Quds) dari cengkraman Kerajaan Romawi. Nama beliau tercatat dalam sejarah Islam.

Baca Juga :  PUASA DAN KEBERSIHAN HATI

Kedua, Shalahuddin Al-Ayubi. Berperan besar dalam pembebasan Baitul Maqdis. Beliau adalah laki-laki yang berasal dari suku Kurdi, Irak. Shalahuddin meniti puncak kariernya sebagai panglima besar yang merebut kembali tanah suci Baitul Maqdis dari cengkraman pasukan Salib Kristen. Sehari sebelum penaklukan, Shalahuddin Al-Ayubi bersama 60 ribu lebih pasukannya telah mengepung Yerusalem. Beliau berhasil menaklukkan Yerusalem setelah 88 tahun hidup dalam cengkraman Kristen Eropa yang keji kala itu. Yerusalem berhasil direbut oleh Shalahuddin pada hari Jumat, 27 Rajab 583 H bertepatan 2 Oktober 1187 M. Al-Quds akhirnya berhasil takluk dari penjajahan Kristen Eropa. Hari itu kebetulan bertepatan dengan peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad.

Peristiwa bersejarah itu dicatat oleh Ibn Syaddad, penulis sejarah zaman itu, berikut ungkapannya: “Merayakan pemilihan waktu yang sangat tepat ini, sungguh suatu kebetulan! Allah mengizinkan kaum Muslim merebut kota itu sebagai perayaan peringatan perjalanan Malam Rasulullah ke langit.” Semua kaum muslimin kala itu sangat antusias dan bergembira. Mereka berkumpul menyaksikan kemenangan itu. Luapan sukacita dan kegembiraan tak terbendung. Shalahuddin dan pasukan muslim mengeluarkan salib-salib yang terdapat di Masjid Al-Aqsha, membersihkannya dari segala najis dan kotoran, dan mengembalikan kehormatan masjid tersebut.

Lantas, siapa pahlawan ketiga yang akan membebaskan tanah Palestinan dari pejajahan Zionis Isarail abad ini. Sejak 1948 sampai hari ini sudah 77 tahun Zionis Yahudi mencengkram masjid Aqsho dan menghapus negara Palestina dari peta Dunia.

Apakah perlawanan besar Taufan al Alqsha yang meletuskan perang terbuka antara para pejuang Hamas dengan Zionis Israwl selama 460 hari hingga genjatan senjata awal tahun 2025 ini adalah titik akhir pembebasan Palestina? Semoga Ya Rabb.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *