Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, kembali menegaskan bahwa posisi Pemkot Sukabumi saat ini sangat mendukung langkah-langkah yang diambil dalam upaya pengendalian inflasi lewat mekanisme digitalisasi daerah.
Hal itu disampaikan Kusmana saat mengikuti High-Level Meeting yang diadakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Jawa Barat, di Trans Luxury Hotel, Bandung, pada Rabu (11/12/2024).
Acara dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah pengendalian inflasi serta percepatan digitalisasi ekonomi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah pengendalian inflasi yang menjadi salah satu prioritas utama dalam mempersiapkan perekonomian daerah menghadapi periode Nataru.
Di Jawa Barat, target inflasi untuk tahun 2024 berada pada rentang 3,0±1%. Saat ini, angka inflasi tahunan hingga bulan November 2024 tercatat sebesar 1,67%, yang masih menunjukkan angka inflasi yang relatif terkendali.
Meskipun demikian, pertemuan ini menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga kestabilan harga terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas juga mengenai dinamika beberapa komoditas yang berpotensi mempengaruhi angka inflasi selama periode HBKN Nataru. Telur ayam ras menjadi salah satu komoditas yang tercatat menyumbang inflasi, seiring dengan kenaikan harga yang terjadi di pasar.
Sementara itu, komoditas lain seperti bawang merah dan cabai rawit justru memberikan kontribusi deflasi, berperan dalam menurunkan tekanan inflasi yang terjadi.
Selain itu, TP2DD juga menjadi fokus dalam pembahasan untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi ekonomi daerah. Program digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dengan memanfaatkan teknologi dalam berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga layanan publik.
Alhasil dengan semakin berkembangnya infrastruktur digital, diharapkan akan ada peningkatan aksesibilitas dan inklusivitas ekonomi bagi masyarakat, khususnya dalam rangka persiapan menghadapi momentum ekonomi seperti Nataru.
Kusmana Hartadji, dalam kesempatan ini, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan-kebijakan yang dapat mempercepat pengendalian inflasi dan memperluas digitalisasi ekonomi di Sukabumi, serta berkoordinasi dengan TPID dan TP2DD Jawa Barat.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas perekonomian jelang perayaan besar yang menjadi perhatian nasional.