Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan peningkatan dampak cuaca ekstrem yang makin meluas, sehingga mengakibatkan berbagai kerusakan di sejumlah wilayah. Kepala Pelaksana BPBD, Novian Rahmat Taufik, menjelaskan bahwa faktor utama dari kondisi ini adalah intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang.
Salah satu insiden yang mencolok terjadi di Jalan Selabintana, Kampung Cimanggah, di mana sebuah rumah milik Benyamin Manikome roboh pada Senin, 4 November 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Keluarga tersebut terpaksa mengungsi ke Kantor Koramil setempat setelah rumah mereka hancur.
Novian mengungkapkan bahwa ambruknya bangunan tersebut tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat, tetapi juga oleh kondisi struktural bangunan yang sudah sangat rapuh. “Cuaca ekstrem membuat kelembapan pada bangunan meningkat, memicu keruntuhan,” ujarnya.
Rumah berukuran 3 meter x 8 meter itu tidak mampu menahan beban karena pelapukan yang telah berlangsung lama. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan cukup besar, dan pihak berwenang segera melakukan penanganan untuk membantu keluarga yang terdampak.
Di sisi lain, pada hari yang sama, wilayah Kelurahan Babakan di Kecamatan Cibeureum mengalami banjir akibat hujan yang menyebabkan sungai meluap. Genangan air setinggi 40 cm terjadi di Jalan RH. Cikaret, namun tidak ada korban jiwa maupun pengungsi, dan kerugian materiil dinyatakan nihil.
BPBD juga melaporkan adanya pohon tumbang di Jalan RH. Didi Sukardi, Kelurahan Gedongpanjang. Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan pohon nangka dengan diameter 15 cm tumbang, namun situasi di lokasi telah ditangani tanpa ada dampak yang signifikan.
Pihak BPBD Kota Sukabumi bersama instansi terkait telah melakukan assessment di semua lokasi kejadian, mendokumentasikan insiden, dan berkoordinasi untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Saat ini, situasi di lapangan dinyatakan stabil dan aman.
Dengan cuaca yang diperkirakan masih akan ekstrem, BPBD mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan melapor jika terjadi bencana alam di sekitar mereka. “Tetap waspada, jangan sampai lengah. Apabila terjadi sesuatu yang membahayakan, untuk segera melaporkan kepada pengurus setempat untuk selanjutnya diteruskan pada kami,” tuturnya.