Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), melalui divisi “Indosat Business”, memperkenalkan solusi inovatif berbasis Internet of Things (IoT) yang bertujuan mendukung pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan yang lebih luas.
Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, seperti melindungi pantai, menyerap karbon, serta menjadi habitat bagi berbagai spesies. Namun, kerusakan mangrove yang semakin parah mengancam keberlanjutan ekosistem ini. Oleh karena itu, Indosat mengambil langkah konkret dengan menawarkan solusi berbasis teknologi untuk memantau dan melindungi kawasan mangrove.

Solusi yang dihadirkan, IoT Solution Orchestrator, memanfaatkan teknologi sensor IoT yang memantau berbagai parameter penting lingkungan, seperti kualitas air, kadar oksigen terlarut, salinitas, dan suhu air. Dengan sistem pemantauan real-time ini, permasalahan lingkungan dapat terdeteksi lebih cepat dan ditangani dengan lebih efisien.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, menjelaskan bahwa teknologi IoT ini adalah bagian dari penerapan prinsip “Environmental, Social, and Governance (ESG)” yang diusung oleh perusahaan. “Teknologi dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam melestarikan lingkungan, karena memberikan data yang dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat,” ujarnya, Sabtu (19/10/2024).
Buldansyah menambahkan bahwa solusi IoT ini tidak hanya bermanfaat untuk konservasi mangrove, tetapi juga dalam pengelolaan tambak, sektor yang menjadi sumber penting bagi perekonomian lokal. Sensor IoT akan mengirimkan data melalui jaringan komunikasi yang aman, dan hasil analisis dari platform Indosat memungkinkan pengelola tambak untuk meningkatkan produktivitas sambil tetap menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
Sebagai bagian dari kolaborasi global, Indosat bekerja sama dengan GSMA di Desa Setabu, Kalimantan Utara, untuk mengimplementasikan teknologi pemetaan partisipatif digital. Teknologi ini bertujuan mengatasi deforestasi mangrove akibat budidaya rumput laut. Dengan peta digital yang dihasilkan, masyarakat lokal dapat mengelola sumber daya pesisir dan laut secara lebih bijaksana dan berkelanjutan.
“Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dalam usaha pelestarian lingkungan. Dengan teknologi, Indosat ingin menciptakan dampak sosial yang luas sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan alam,” tambahnya.
Melalui pengembangan dan penerapan solusi IoT di berbagai wilayah Indonesia, seperti Tarakan, Aceh, Jawa Tengah, Maluku, dan Sulawesi Tengah, Indosat berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Langkah ini semakin memperkuat posisi Indosat sebagai pemimpin dalam teknologi yang peduli terhadap kelestarian bumi.