Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Kontak fisik yang melibatkan dua kelompok massa antara pengemudi ojek online (ojol) dengan sopir angkutan kota (angkot) di depan Balai Kota Sukabumi, Selasa, 20 Agustus 2024 siang, tak bisa dihindari. Bentrokan terjadi setelah sejumlah perwakilan sopir angkot melakukan audiensi di Balai Kota Sukabumi mengenai usulan pembatasan jam operasional transportasi daring.
Tatkala massa sopir angkot bersiap untuk membubarkan diri usai audiensi di Balai Kota, tak lama berselang datang ratusan pengemudi ojol di Jalan R Syamsudin SH, melintas ke dekat massa sopir angkot. Karena massa sopir angkot yang merasa terprovokasi pun emosi hingga terjadi baku hantam.

“Anak ojol lagi pada nongkrong, terus ada angkot lewat sambil mepet-mepet. Terus bubar karena ada yang rese. Sempat mau berkelahi. Karena khawatir ada gesekan makanya pada kumpul. Akhirnya konvoi, terus sempat bentrok. Saya juga digulung sama sopir angkot. Karena teman-teman ojol juga terprovokasi jadinya bentrok,” kata salah seorang driver ojol, Muhammad Fahrizal (31).
Saat bentrokan terjadi, satu unit mobil angkot sempat jadi sasaran amukan. Akibatnya, kaca depan angkot warna hijau trayek 08 jurusan Cisaat-Kota Sukabumi hancur. Namun, belum sempat diwawancarai, para sopir angkot langsung membubarkan diri. Aparat kepolisian yang ada di lokasi pun kewalahan melerai bentrokan.

Wakapolres Sukabumi Kota, Komisaris Polisi Tahir Muhidin mengaku sudah mengerahkan jajarannya untuk memanggil kedua belah pihak, baik sopir angkot maupun pimpinan komunitas driver ojol. Rencananya, pihak kepolisian akan melakukan mediasi di Polres Sukabumi Kota dengan memanggil kedua belah pihak.
“Untuk korban luka maupun kerusakan masih kami inventarisir. Lebih dulu kami lakukan mediasi antar kedua belah pihak. Kami imbau kepada sopir angkot maupun driver ojol agar menjaga kondusifitas. Kami paham, semuanya sama-sama mencari nafkah, namun jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan hingga merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.