BPBD Kota Sukabumi Dorong Program Keluarga Tangguh Hadapi Gelombang Bencana

Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, terus mendorong Program Keluarga Tangguh Bencana menghadapi ancaman kerusakan alam yang disebabkan longsor, banjir, cuaca ekstrem dan kebakaran permukiman.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Rabu (3/7/2024).

“BPBD terus berupaya mendorong program keluarga tangguh bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Di antaranya program keluarga tangguh bencana lebih berfokus langsung kepada masyarakat,” kata dia.

Dia menjelaskan, dalam kurun waktu Januari-Juni 2024 tercatat ada sebanyak 229 kejadian bencana melanda Kota Sukabumi. Ratusan bencana ini didasarkan data yang tercatat dari BPBD Kota Sukabumi dan menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp1.472.700.000.

”Dari data yang ada tercatat 229 kejadian bencana dan terbanyak pada April 2024 sebanyak 72 kejadian,” terangnya. Dengan rinciannya yakni pada Januari 39 kejadian, Februari 18, Maret 41 Maret, April 72, Mri 37, dan Juni 25 kejadian, tambahnya.

Masih kata Novian, bencana alam tersebut, mengakibatkan dua orang meninggal dunia, dua luka ringan, empat mengungsi, satu luka berat dan empat orang terdampak. Sementara kerugian materiil berupa bangunan rusak terdapat sebanyak 507 unit diantaranya, 37 rusak berat, 106 rusak sedang, 364 rusak ringan.

Baca Juga :  Ponpes Al-Fath Menjelma Jadi Andalan Pariwisata Disamping Lembaga Pendidikan dan Dakwah

Novian menuturkan, kasus bencana paling sedikit yaitu pada Februari hanya 18 kejadian. Khusus pada Juni 2024 ada sebanyak. 25 kejadian yang menimbulkan kerugian diperkirakan mencapai Rp439.000.000.

”Dari 25 kejadian rinciannya, 3 banjir, 9 cuaca ekstrim, 2 kebakaran pemukiman, 11 tanah longsor,” ungkap Novian. Di mana, bencana longsor masih mendominasi dibanding yang lainnya,” jelas Novian.

Pada bagian lain dia mengungkapkan, program ini akan lebih efektif dalam upaya mitigasi bencana. Sebab, keluarga di Kota Sukabumi setidaknya dapat lebih sigap menyelamatkan diri atau melakukan evakuasi ketika terjadi bencana.

Sambung dia, kesiapsiagaan keluarga ini, dapat menekan risiko bencana. Program lainnya yang sudah berjalan, yaitu kelurahan tangguh bencana lebih kepada mendidik aparatur di kewilayahan dalam hal kesiapsiagaan bencana.

“Ada kemungkinan, karena aparatur di kewilayahan ini ada kemungkinan dipindah ke tempat lain sesuai penugasan. Sehingga BPBD mendorong program keluarga tangguh bencana,” tuturnya. Oleh karenanya kata Novian, BPBD Kota Sukabumi terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait mitigasi untuk dapat meminimalkan risiko bencana.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *