Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji mengatakan, akan memfokuskan program penanganan stunting di 15 kelurahan. Mengingat angka stunting di Kota Sukabumi, masuk di urutan 5 besar di Jawa Barat dengan prosentase 16,9 persen.
Hak tersebut disampaikan Kusmana saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kota Sukabumi Tahun 2024 sekaligus Launching Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi (SiApdate) yang diadakan Bappeda Kota Sukabumi, bertempat di Hotel Balcony, Jumat (31/5/2024).
“Angka stunting Kota Sukabumi masuk 5 besar di Provinsi Jawa Barat sebesar 16,9 persen. Untuk itu, kita berupaya untuk menekan angka stunting agar tidak terjadi penambahan. Saat ini fokus di 15 kelurahan lokus penanganan stunting,” kata Kusmana.
Dia menambahkan di acara rembuk stunting tingkat Kota Sukabumi Tahun 2024 dan adalah launching Aplikasi SiApdate Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi. “Kita akan mulai di tiap kelurahan dan kecamatan. Dimana semua terlibat dan memiliki komitmen yang sama termasuk Forkopimda dan media,” ujarnya.
Masih kata Kusmana, saat ini tengah menggalakan aksi delapan konvergensi . Diakuinya ada perbedaan dalam sistem penilaiannya. “Semua meningkat dan kita tertinggi 7,7 persen. Jadi angkanya dari 19,1 kita mengalami kenaikan beda di perhitungan,” ungkap dia.
Intinya dari 909 sudah terdata dengan intervensi di gizi, sanitasi, lingkungan bersih monitoring evaluasi yang rutin dengan data yang valid. Mudah-mudahan di 2024 terjadi penurunan. Penyebab meningkatnya angka stunting dari data survei yang berubah, tambahnya.