Oleh. Ust. Lathief Ab Pengasuh Pondok Baitul Hamdi
Pelitasukabumi.id – Selamat datang bulan suci dan agung, bulan penuh kemuliaan dan keutamaan. Bulan berlimpah-ruah rahmat dan ampunan. Bulan dilipatgandakan pahala, diberkahkan rizki dan dibersihkan dosa. Marhaban Ya Ramadlan.
Ramdhan disebut sayyidus syuhur (penghulu bulan), di dalamnya banyak keistimewaan. Dosa-dosa manusia dibakar atau dihapuskan. Ramdhan sendiri dari kata Ramadha-yarmidhu bermakna membakar, karena ia membakar dosa-dosa (Asy-Saukani, Fath al-Qadiir, 1/240). Ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, “Shalat lima waktu, Jumat yang satu ke Jumat berikutnya dan Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar (HR Muslim). Dalam hadist lain “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimaan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR Muttafaq ‘alayh).
Ramadhan adalan bulan turunnya al-Quran. Allah SWT berfirman, “Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya al-Quran diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia serta berisi ragam penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)” (QS al-Baqarah [2]: 185).
Al-Quran adalah wahyu Allah SWT sekaligus mukjizat terbesar untuk Nabi Muhammad SAW. Al-Quran juga merupakan hujjah dalam berdakwah dan sumber hukum bagi kaum Muslim. Allah SWT telah memilih Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Qur’an pada malam lailatul Qadar yang penuh keberkahan. “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”(QS. Al-Qadr 97: Ayat 1) “Sungguh Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada suatu malam yang diberkahi dan sungguh Kamilah Pemberi peringatan (QS ad-Dukhan 44: 3).
Di bulan Ramadhan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Ini tidak terjadi di bulan-bulan lain. Sebagaimana disebutkan dalam hadist. “Saat Ramadhan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah mereka tidak bebas mengganggu kaum Muslim sebagaimana bebasnya mereka pada waktu lain di luar Ramadhan. Ini karena kaum Muslim sibuk dengan puasa yang menahan syahwat mereka, juga karena kaum Muslim sibuk dengan membaca al-Quran dan zikir.
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya banyak pahala . “Setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.” Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalaskan pahalanya. Hal itu karena orang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Begitu besarnya karunia Allah di bulan Ramadhan, jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja, sementara kita tak dapat apa-apa. “Sungguh sangat merugi seseorang yang masuk ke dalam bulan Ramadhan, lalu tidak diampuni dosanya.” (HR al-Bukhari).
Jangan sampai puasa itu sia-sia yaitu bagi yang mengerjakan ibadah puasa, tarawih dan beragam amal lainnya bukan karena Allah, mereka yang berpuasa tapi lisan dan badannya melakukan kemaksiatan. “Boleh jadi ada orang yang berpuasa hasil dari puasanya hanya rasa lapar dan dahaga (HR al-Bukhari).
Mari sambut Ramadhan dengan kesiapan iman dan takwa. Jadikan Ramadhan tahun ini sebagai kesempatan melakukan perubahan diri menjadi insan yang lebih baik di hadapan Allah SWT.