Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Kenaikan tarif pendaftaran poliklinik di RSUD R. Syamsudin, S.H., Kota Sukabumi, menuai sorotan tajam dari warga. Sejak April 2025, biaya administrasi pasien rawat jalan naik dari Rp40.000 menjadi Rp65.000, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, lonjakan tarif sebesar 62,5 persen ini dinilai cukup memberatkan, terlebih bagi pasien yang rutin menjalani pengobatan.
“Saya sebagai warga merasa keberatan. Kasihan masyarakat kecil. Kalau yang mampu mungkin tidak terasa, tapi bagaimana dengan mereka yang hidup pas-pasan?” keluh Lisna Wati (50), warga Kecamatan Gunungpuyuh, Rabu (15/10/2025).
Lisna menambahkan, dampak kebijakan ini juga dirasakan warga Kabupaten Sukabumi yang kerap berobat ke RSUD tersebut. “Apalagi sekarang kartu KIS Kabupaten banyak yang sudah ditutup. Jadi warga harus bayar sendiri, ditambah tarif naik. Ini jelas membebani,” ujarnya.
Warga menilai, manajemen rumah sakit dan pemerintah daerah semestinya mempertimbangkan daya beli masyarakat sebelum menetapkan tarif baru. “Dirut yang baru seharusnya lebih bijak melihat situasi ekonomi warga. Jangan asal naik,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H., Yanyan Rusyandi** membenarkan adanya penyesuaian tarif. “Sesuai dengan terbitnya Perda Nomor 2 Tahun 2025, mulai 8 April diberlakukan tarif baru pendaftaran poliklinik dari Rp40.000 menjadi Rp65.000,” jelasnya.
Hingga kini, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait mekanisme keringanan bagi masyarakat kurang mampu. Kebijakan ini pun menjadi ujian bagi Pemkot Sukabumi dalam menunjukkan keberpihakannya pada rakyat kecil di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Tarif Poliklinik RSUD Syamsudin Ugal-ugalan, Kemana Rakyat Kecil Mengadu?
