Inflasi Kota Sukabumi Capai 1,77 Persen pada Maret 2025, Perawatan Pribadi Jadi Pemicu Utama

Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Kota Sukabumi mengalami inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,77 persen pada Maret 2025, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Inflasi tersebut tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tercatat sebesar 108,30.

Menurut Erni Agus Riyani, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya harga di sejumlah kelompok pengeluaran.

Salah satu yang paling signifikan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 10,04 persen, dengan IHK mencapai 118,21.

Selain itu, beberapa kelompok lain juga mengalami peningkatan harga, seperti makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,17 persen, kesehatan 4,42 persen, serta pendidikan 4,46 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya pun turut mencatatkan inflasi sebesar 4,56 persen.

Data dari Diskumindag Kota Sukabumi juga menunjukkan adanya kenaikan harga pada berbagai komoditas pangan, seperti cabai hijau, cabai rawit, telur ayam, bawang merah dan putih, kentang, daging ayam dan sapi, serta bawang bombay. Kenaikan ini turut mendorong laju inflasi di wilayah Kota Sukabumi.

Baca Juga :  BPBD Kota Sukabumi Bertekad Mengamankan Jalannya Pemilu dari Segala Potensi Kebencanaan

Kendati angka inflasi masih tergolong aman, Pemerintah Kota Sukabumi bersama instansi lintas sektoral terus melakukan upaya pengendalian. Langkah-langkah yang diambil antara lain menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, menjamin keterjangkauan harga, serta memastikan kelancaran distribusi barang.

Pemerintah daerah juga berkomitmen melakukan analisis terhadap potensi tekanan inflasi dan permasalahan ekonomi yang bisa berdampak terhadap harga barang dan jasa. “Kami akan terus memperbarui data perkembangan harga secara berkala dan memperkuat koordinasi dengan stakeholder terkait,” ujar Erni.

Erni menekankan pentingnya komunikasi efektif antar lembaga untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan agar kebijakan pengendalian inflasi bisa berjalan optimal dan tepat sasaran.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkot Sukabumi akan terus memantau perkembangan harga dan distribusi barang menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), karena momen tersebut kerap memicu fluktuasi harga yang cukup tajam di pasaran.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193