Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, menyentil pihak tertentu yang menilainya tidak bekerja sungguh-sungguh untuk membangun Kota Sukabumi ke depan. Ayep mengatakan, sejak dilantik sampai sekarang dia sudah bekerja untuk mewujudkan visi misi kampanye saat Pilkada.
Hal itu dia sampaikannya saat melakukan peletakan batu pertama Renovasi Gedung Perawatan Pemenuhan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan Persetujuan Gambar Perencanaan Gedung Wellness Center pada Eks Gedung SDN Cikole, Jumat (11/4/202Senima”
“Ini implementasi kerja. Ini utak atik kerjaan bukan mengutak atik omongan. Nggak ada gunanya utak atik omongan. Lebih baik datang ke saya klarifikasi dan dibicarakan bareng-bareng. Kalau hanya pintar ngomong jadi sastrawan, budayawan dan Seniman aja,” kata dia.
Sepatutnya, jika ada yang perlu didiskusikan lanjut dia, semuanya bisa dibicarakan baik-baik. “Kita sama-sama duduk bareng dan saya akan mengklarifikasi apa pun yang menjadi keberatan dan ketidaksepakatan,” ujarnya.
Terkait kegiatan hari ini Ayep menjelaskan,
pembangunan KRIS ini dipersyaratkan oleh BPJS. Apabila Juni tidak selesai kata dia, maka pemerintah akan kehilangan uang di atas Rp300 miliar per tahun. Dana yang digunakan tambahnya berasal dari perbankan.
“Sebagai wali kota, saya mengambil langkah cepat. Ini kerja saya sejak Bulan Desember tahun lalu usai saya dinyatakan menjadi pemenang Pilkada sesuai penetapan KPU pusat,” kata Ayep.
Renovasi bangunan tersebut kata dia, rampung Juni 2025 sebagai batas akhir pembangunan. Masih kata Ayep, renovasi ini merupakan pelaksanaan dasar melanjutkan kerjasama dengan BPJS. Menormalkan ruangan yang disyaratkan oleh BPJS.
“Nanti wellness dan ada food court juga khusus bagi para pedagang yang merupakan line business Bunut.
Selain itu tambahnya di lokasi yang sama juga akan dibangun medical center unit (MCU) untuk pelayanan chek up. Kurang lebih ada 15 hingga 30 ribu pasien per tahun yang melakukan general chek up.
“Jika di kali Rp500.000 berarti ada peluang bisnis Rp15 miliar per tahun akan menyehatkan keuangan Bunut,” ungkap dia
Selain MCU juga membangun Klinik Pratama karena tidak 100% pemilik BPJS bisa masuk bunut. Sebab sekarang ada regulasi standar sakitnya. “Jadi tidak bisa dilayani Bunut bisa dilayani di Klinik Pratama, tambahnya.