Gubernur Jabar Sebut, Sukabumi Kota Percontohan Pembangunan Berbasis Pelayanan Dasar

Pelitasukabumi.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa dipanggil KDM, menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi yang digelar pada Kamis (10/4/2025). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi,

Acara ini mengusung tema “Ayeuna Waktunya Kota Sukabumi Bercahaya” dan turut dihadiri oleh Wali Kota Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Ketua DPRD Wawan Juanda, serta jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya Sukabumi menata diri sebagai kota yang unggul dalam layanan dasar.

Ia menyebut Sukabumi memiliki potensi menjadi kota percontohan di Jawa Barat, mengingat sejarah dan posisinya sebagai pusat perkebunan di masa lalu.

“Silsilah sejarah dan nomenklatur kota ini harus dikaji kembali, agar Sukabumi bisa membangun identitas sebagai kota perkebunan yang kuat secara historis,” ujarnya kepada wartawan.

Gubernur juga menyoroti pentingnya optimalisasi fungsi dasar kota seperti akses air bersih, listrik, pengelolaan sampah, serta infrastruktur jalan. Ia menegaskan, persoalan kemiskinan dan layanan pendidikan juga harus menjadi prioritas utama.

“Karena jumlah penduduknya relatif kecil, penyelesaian masalah dasar bisa lebih cepat. Pendidikan, terutama jelang penerimaan siswa SMA dan SMK, harus dipastikan berjalan baik,” tambahnya.

Selain itu, Dedi juga mengimbau Wali Kota untuk rajin turun ke masyarakat dan menyusuri permukiman menggunakan sepeda. Menurutnya, pendekatan langsung seperti ini dapat membantu pemimpin memahami kebutuhan warga secara konkret.

Baca Juga :  Pemkot Sukabumi Tanggung Biaya Pengobatan Korban Bentrokan Saat Unjuk Rasa

“Pemimpin harus aktif blusukan ke gang-gang, mendengar langsung persoalan warga agar pembangunan benar-benar menyentuh semua lapisan,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa sejak berdiri pada 1 April 1914, Kota Sukabumi telah melewati berbagai fase penting yang memperkuat karakter kotanya.

Ia mengajak seluruh elemen kota untuk memahami nilai dasar Sukabumi sebagai Kota Praja, yakni kota yang dibangun untuk pelayanan dan ketenteraman rakyat. “Masyarakat yang kuat secara lahir dan batin akan membawa kedamaian, dan dengan kedamaian, pembangunan bisa berjalan lebih baik,” ucapnya.

Ayep menekankan bahwa pembangunan tidak cukup hanya dengan wacana besar, melainkan memerlukan kerja nyata dan kolaborasi. Ia menyebut nilai-nilai Panca Waluya yang digaungkan oleh KDM yakni cageur, bageur, bener, pinter, dan singer sangat relevan dalam membentuk manusia yang sehat, cerdas, dan bermoral.

“Hari Jadi ke-111 ini harus dimaknai sebagai momentum untuk memperkuat sinergi dan gotong royong. Angka 111 adalah simbol kekompakan membangun kota menuju masa depan yang mandiri dan sejahtera,” tandasnya.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193