Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi selama 17 bulan lamanya membawa pengalaman suka dan duka bagi Kusmana Hartadji atau biasa disapa Kang Tutus. Ia mengakui, awalnya ada tantangan besar, terutama dalam menghadapi dinamika politik yang ada di Kota Sukabumi.
Sebagai seorang birokrat, ia terbiasa beradaptasi dengan lingkungan baru, tetapi tantangan politik yang dihadapi tetap menjadi ujian tersendiri. Salah satu tugas utamanya adalah memastikan Pemilu dan Pilkada berlangsung aman serta menjaga stabilitas roda pemerintahan.

Ketika pertama kali tiba di Sukabumi, Kusmana menghadapi situasi yang ia sebut sebagai “matahari kembar,” di mana ada kesan bahwa kepemimpinan masih dipegang oleh pejabat sebelumnya.
Hal ini menimbulkan tantangan dalam proses transisi, terutama dalam membangun kepercayaan di lingkungan pemerintahan. Bahkan, hanya karena masalah sepele seperti foto kepala daerah, hubungan dengan beberapa pejabat sempat mengalami ketegangan.
“Saya tetap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya serta selalu akan bertanggungjawab atas apapun yang dikerjakan. Saya itu birokrat murni dan menjalankan tugas sesuai aturan yang digariskan,” ungkapnya.
Di tengah berbagai tantangan, Kusmana mengapresiasi dukungan dari sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membantu upayanya memperbaiki sistem birokrasi.
Baginya, reformasi birokrasi sangat penting untuk memastikan setiap pegawai bekerja sesuai dengan kompetensinya, sesuai prinsip “the right man on the right job.”
Salah satu langkah yang ia lakukan adalah mengoptimalkan peran Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) agar sistem pemerintahan berjalan lebih baik.
Ia juga menegaskan bahwa tugasnya sebagai Pj Wali Kota bukanlah atas keinginannya sendiri, melainkan sebuah penugasan. Sebagai birokrat, ia berpegang pada prinsip “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”
Meski menghadapi berbagai tantangan, Kusmana tetap berupaya menjaga integritas dan fokus pada tugasnya tanpa terpengaruh oleh isu politik, termasuk isu dirinya akan mencalonkan diri dalam Pilkada. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah birokrat murni yang hanya ingin menjalankan tugas dengan baik.
Sukabumi, menurut Kusmana, memiliki keunikan tersendiri dengan semboyan “Sejuta Cinta Sejuta Cerita.” Ia juga mengutip pepatah dalam bahasa daerah, “Paribasana jarum murag ge kadenge,” yang menggambarkan bagaimana segala sesuatu di Sukabumi selalu menjadi perhatian banyak pihak.