BPBD Kabupaten Sukabumi Mewanti-wanti Warga Antisipasi Fenomena Hidrometeorologi pada 2025

Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengimbau warga untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana alam yang diprediksi akan terus terjadi pada tahun 2025. BPBD mengingatkan bahwa fenomena hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah kemungkinan besar masih akan terjadi di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, menjelaskan bahwa bencana serupa yang terjadi sepanjang tahun 2024 menjadi acuan untuk memprediksi ancaman bencana yang lebih besar pada tahun mendatang.

Pada tahun 2024, Kabupaten Sukabumi tercatat mengalami bencana yang cukup parah, di mana sebanyak 42 hingga 47 kecamatan terdampak. Banjir terjadi sebanyak 296 kali, tanah longsor sebanyak 359 kali, dan pergerakan tanah tercatat 792 kali. Angin kencang juga dilaporkan terjadi 42 kali.

Kerugian material akibat bencana tersebut mencapai angka yang sangat besar, yakni hingga 180 miliar rupiah. Ribuan rumah dan fasilitas umum, termasuk lahan pertanian, mengalami kerusakan. BPBD mencatat sebanyak 9.634 kepala keluarga (sekitar 23.346 jiwa) menjadi korban, dengan lebih dari 2.300 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat dampak bencana ini.

Menghadapi potensi bencana yang semakin besar, pemerintah Kabupaten Sukabumi, bersama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat, telah melakukan berbagai upaya pemulihan. Fokus utama saat ini adalah memperbaiki infrastruktur, fasilitas umum, serta lahan pertanian yang terdampak.

Baca Juga :  Sekda Ade Terima Bantuan Sosial untuk Korban Bencana Alam dari DPD Hiswana Migas Jakarta

Ribuan rumah yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat, juga menjadi prioritas dalam program perbaikan tersebut. Medi Abdul Hakim menekankan pentingnya upaya mitigasi untuk mengurangi dampak bencana di masa depan.

Bencana yang terjadi sepanjang 2024 menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi. Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa wilayah ini rentan terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat datang kapan saja.

Oleh karena itu, BPBD mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menghadapi musim hujan yang biasanya memicu bencana tersebut. Infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana juga harus dibangun untuk memperkecil risiko kerusakan.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap dengan adanya peningkatan kesadaran dan upaya mitigasi yang lebih baik, bencana serupa dapat diminimalisir. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam membangun ketahanan lingkungan dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat memicu bencana, seperti penggundulan hutan dan kerusakan ekosistem.

Di akhir tahun 2024, BPBD mencatatkan dampak yang cukup besar dari bencana alam ini, namun harapan tetap ada untuk mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang lebih siap dalam menghadapi tantangan di tahun 2025. Dimana pemulihan dan penguatan infrastruktur diharapkan akan membawa perubahan signifikan.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *