Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Peringatan Hari Rabies Sedunia tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan di Komplek GOR Pemuda, Cisaat, pada Kamis, 3 Oktober 2024, menjadi momentum penting bagi Kabupaten Sukabumi. Bupati H. Marwan Hamami menyampaikan pencapaian besar yang telah diraih dalam upaya pengendalian rabies di wilayahnya.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin tersebut, Bupati Marwan memaparkan bahwa hingga tahun 2024, penyakit rabies berhasil dikendalikan di Kabupaten Sukabumi selama enam tahun berturut-turut sejak kejadian terakhir pada tahun 2018.
Marwan mengatakan, keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi dalam menangani zoonosis, termasuk dengan melakukan vaksinasi massal terhadap hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan kera.
“Kami juga membentuk kader siaga rabies (Kasira) yang berperan sangat strategis dalam pengendalian penyakit ini,” ujarnya.
Kasira, yang merupakan sebuah kelompok masyarakat yang dilatih secara khusus untuk menangani dan mengedukasi masyarakat tentang rabies, menjadi salah satu komponen penting dalam pengendalian penyakit tersebut.
Bupati juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, kecamatan, dan pemerintah desa, untuk terus memantau dan melakukan pencegahan terhadap penyakit rabies.
Selain upaya vaksinasi, Bupati Marwan menyebutkan bahwa pihaknya secara intensif melakukan sosialisasi baik secara formal maupun informal kepada masyarakat.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan serta langkah-langkah pencegahan terhadap rabies.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya pengendalian rabies yang dilakukan Kabupaten Sukabumi.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan Sukabumi dalam mempertahankan nol persen kasus rabies selama enam tahun ini patut dicontoh oleh daerah lainnya. “Program Kasira ini merupakan model yang sangat baik dan banyak diadopsi oleh provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Plh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, drh. Makmum, mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya rabies baik bagi manusia maupun hewan.
“Penting bagi pemilik hewan untuk memvaksin hewan peliharaan mereka secara teratur. Pencegahan ini harus dilakukan secara konsisten agar tidak ada lagi kasus rabies yang timbul,” ungkap Makmum.
Drh. Makmum juga menambahkan bahwa pendidikan mengenai zoonosis, termasuk rabies, sudah mulai dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dari tingkat SD. Hal ini diharapkan dapat membentuk kesadaran sejak dini pada generasi muda tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan dan lingkungan sekitar.
Dalam acara tersebut, juga diluncurkan beberapa inisiatif penting, seperti pembentukan kader zoonosis, serta roadmap pembebasan rabies di Pulau Jawa. Sebagai bagian dari kegiatan peringatan, para peserta juga diajak untuk makan telur dan minum susu secara serentak sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat dan hewan.
Marwan mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama dan menjaga komitmen dalam melindungi kesehatan masyarakat dan hewan. “Kami berharap momentum ini dapat memperkuat upaya kita dalam mengurangi, bahkan menghilangkan kasus rabies di Indonesia,” terangnya.