Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Inflasi di Kota Sukabumi masih berada dalam ambang batas aman atau bisa dikatakan masih terkendali, dengan angka inflasi year on year (yoy) tercatat sebesar 1,83 persen.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyampaikan komitmennya untuk terus menekan angka inflasi agar tidak mengalami kenaikan.
Dia menjelaskan bahwa rencana Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai langkah konkret pengendalian inflasi yang dijadwalkan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dibatalkan.
Hal itu disebabkan adanya ekspos dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai inflasi per Oktober yang lebih mendesak.
“Pemerintah Kota Sukabumi, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), aktif melakukan monitoring inflasi,” ujar Kusmana.
Bahkan baru-baru ini ia mengunjungi kelompok tani untuk memastikan ketersediaan pangan. “Kunjungan ini menunjukkan bahwa harga beras dan stok pangan lainnya aman,” katanya.
Kusmana menambahkan bahwa kunjungan ke pasar juga dilakukan secara rutin untuk memantau harga pangan dan ketersediaan barang. TPID diharapkan berfungsi efektif dalam mengawasi pelaksanaan program pengendalian inflasi.
Kerja sama antara instansi terkait juga ditingkatkan dalam upaya menjaga stabilitas harga. Diskumindag dan DKP3 mengadakan operasi pasar secara berkala untuk memastikan ketersediaan barang pokok di pasaran.
Kusmana menekankan pentingnya pemantauan yang berkelanjutan, menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi penimbunan barang selama pemantauan di lapangan.
Selain mencegah inflasi yang tinggi, Pemkot juga berusaha menghindari deflasi, yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. “Kita harus menjaga inflasi agar tetap stabil, karena deflasi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian,” tandasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Sukabumi berharap dapat menjaga kestabilan ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, tambahnya.