Keistimewaan Nabi Muhammad SAW

Oleh: Ust. Lathief Ab.Pengasuh Pondok Baitul Hamdi

Pelitasukabumi.id – Secara umum status Rasulullah SAW sama seperti rasul-rasul yang lainnya sebagai manusia yang diutus oleh Allah SWT. “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.” (Q.S. Ali Imran: 144)

Namun ada kedudukan dan keistimewaan khusus (khashaish) yang hanya diberikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Yaitu;

Pertama. Sebagai penutup para nabi dan rasul. Nabi-nabi sebelumnya, bila mereka sudah tiada akan
disambung oleh nabi berikutnya. Namun setelah Nabi Muhammad
SAW tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang diutus. “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Ahzab: 40)

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus. Maka tidak
ada rasul sesudahku dan tidak pula nabi.” (H.R. Ahmad dan Turmidzi)

Kedua. Mukjizatnya berlaku sepanjang masa. Semua para rasul membawa mukjizat sebagai bukti kenabian. Bentuk mukjizat mereka umumnya berbentuk materi. Nabi Sulaimán mampu berkendaraan dengan udara, Nabi Luth mampu menyelam di laut dalam perut ikan besar, Nabi Musa membelah laut, Nabi Daud melembutkan besi, Nabi Ibrahim memiliki tubuh anti api, dll. Namun seiring nabinya wafat hilang pula mukjizatnya. Berbeda dengan Al-Qur’an sebagai mukjizat Rasulullah SAW. Ia Tak lekang oleh zaman tak habis oleh waktu. Mukjizat berupa pengetahuan ilahi ini, dari berbagi sisinya tak mampu ditiru dan dipalsukan oleh siapapun dan kapanpun.

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr: 9)

“Katakanlah: ‘kalau sekiranya berkumpul manusia dan jin untuk
mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur’an, mereka tidak akan
sanggup mendatangkan yang serupa dengannya walaupun sebagian
mereka dengan sebagian yang lain tolong-menolong.’” (Q.S. Al-Israa:
88)

Ketiga. Perikehidupannya wujud manusia sempurna. Manusia memerlukan figur sebagai tauladan dalam hidup. Namun banyak yang diidolakan itu mengecewakan karena memiliki banyak titik kelemahan. Idola yang mulia ini, bernama Muhammad SAW adalah manusia tanpa cacat tanpa cela. Tak ada alasan orang menolak atas segala seruannya kecuali kedengkian dan kesombongan.

Dalam segala relung kehidupan, dia adalah manusia paling sempurna sebagai panutan. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. al Ahzab: 21)

Keempat. Ajarannya lengkap berlaku sepanjang masa. Masalah apapun Islam memberi solusinya, karena segala hal tak ada yang dilewatkan. Baik berkait dengan spiritual, sosial, budaya, ekonomi juga politik, yang kecil maupun yang besar, semua dibahas dengan tuntas. Lihatlah ratusan ribu judul kitab karya ulama
berbicara tentang kehidupan, bersumber dari ajaran Islam.

Baca Juga :  Hijrah Menuju Perubahan

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (Q.S. An-Nahl: 89)

“Kitabullah; padanya terdapat berita orang-orang sebelum kalian
dan berita orang-orang yang akan datang setelah kalian; ia adalah
hakim terhadap apa yang ada di antara kalian.” (H.R. Ibnu Syaibah)

Kelima. Risalahnya untuk seluruh manusia dan Rahmat Bagi
Alam Semesta. Para nabi terdahulu diutus untuk kaum masing-masing. Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua suku, semua bangsa. Ajarannya menghilangkan batas sekat etnis, suku, ras, bangsa dan benua. Semua sama di hadapan ajaran yang dibawanya. Islam agama yang dibawawanya memberikan predikat terbaik kepada manusia bukan karena latar belakang biologis dan geografis. Namun berdasar ketakwaannya kepada Allah SWT.

“Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Q.S.
Saba’: 28)

“Dan Nabi-Nabi dahulu (sebelum-ku) diutus khusus kepada kaumnya,
sedangkan aku diutus kepada manusia semuanya.” (H.R. Bukhari)

Keenam. Memiliki pengikut terbanyak. Nabi terdahulu memiliki pengikut dengan jumlah bisa dihitung oleh jari. Karena keterbatasan wilayah dan masa. Dengan seluruh dunia adalah wilayah dakwahnya yang tidak dibatasi zona. Pengikut Nabi Muhammad SAW paling banyak dari tokoh manapun di dunia. Saat ini lebih dari 1,7 miliar manusia adalah followernya.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran: 110)

Kehadiran para nabi khususnya Nabi Muhammad bagi umat manusia merupakan nikmat yang paling utama. Nikmat terbesar adalah tertunjukinya jalan kebenaran. Disaat manusia berjalan pada kegelapan tak tahu arah tujuan dalam kubangan dunia yang sempit menyesakkan. Nabi yang mulai menjelaskan kepada manusia dari mana, akan ke mana dan harus bagaimana. Sehingga manusia tahu jalan menuju kebahagiaan dunia
dan alam setelahnya.

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari
golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Ali Imran: 164)

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *