Mustasyar PCNU Kota Sukabumi: Secara Etik dan Adab Warga NU Wajib Memilih Calon dari Kalangan Sendiri

Wartawan Ikram
Editor Nabil

Pelitasukabumi.id – Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sukabumi, K.H Apep Saefullah, menegaskan, bahwa secara etik dan adab bahwa warga NU wajib memilih calon yang berasal dari kalangan sendiri.

Hal itu disampaikan Apep saat menerima kedatangan Bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Serentak 2024, Mohamad Muraz dan Andri Hamami di Kantor PCNU, Senin (5/8/2024).

“Ada anak NU yang akan menjadi Wakil Wali Kota Sukabumi, maka secara etika secara adab, maka orang NU wajib mendukung kadernya itu. Jadi tidak boleh mendukung kader di luar NU. Karena kemanfaatannya bagi Nahdlatul Ulama itu sendiri,” kata Apep.

Kalau dalam bahasa ilmu “nahwu” kata dia, kalau seseorang bisa menggunakan isim dhomir mutashil maka tidak boleh menggunakan isim dhomir munfashil.
“Artinya kalau anak NU bisa tampil maka warga NU wajib mendukung calon itu,” ujarnya.

Pada bagian lain dia menuturkan, pasangan MAJU (Muraz Andri Juara) merupakan kombinasi yang melengkapi satu sama lain. “Pak Muraz kenyang pengalaman di pemerintahan. Beliau berkiprah selama 48 tahun sebagai birokrat dan Pak Andri adalah mantan Wakil Wali Kota juga menjelma ebagai pengusaha sukses,” tegas Apep.

Baca Juga :  Kapolres Sukabumi Kota dan IDI Kota Sukabumi Teken Kerjasama Pencegahan dan Penanganan Stunting

Sementara itu, Wakil Ketua 1 PCNU Kota Sukabumi, Muhammad Ismatullah Fauzi menjelaskan, bahwa posisi NU dalam percaturan politik di daerah terkait Pilwalkot Sukabumi lebih memilih netral atau independen. Namun demikian, kepengurusan struktural NU juga akan memperjuangkan hak-hak politik warga.

“Soal kehadiran bacalon di Kantor PCNU, kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Berarti beliau-baliau ini masih menghargai nilai-nilai ke-NU-an dan perjuangan yang ada di NU. Kami sepakat sebelum resmi mendaftarkan diri ke KPU, bagi siapapun yang akan bersilaturahmi kami akan membuka diri,” ujarnya.

Masih kata dia, kepengurusan tidak akan mengarahkan warga NU untuk memilih salah satu paslon. Namun akan memberikan wawasan dan pendidikan politik kepada struktur kepengurusan jangan sampai dukung mendukung terhadap calon manapun, tambahnya.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *