Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Beberapa waktu lalu wilayah Kota Sukabumi di guyur hujan lebat, dampaknya bencana banjir limpasan dan tanah longsor terjadi di beberapa Kelurahan. Menyikapi hal itu, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji mengatakan bahwa butuh kerjasama semua pihak termasuk unsur lapisan masyarakat dalam mengantisipasi dan menangani bencana.
“Iya, karena Pemda bukan Superman yang kuat melakukan itu semua sendiri, harus menjadi Supertim yang berkolaborasi dengan semua pihak termasuk masyarakat,”kata Kusmana, usai membuka kegiatan sosialisasi BKCHT Ilegal tahun anggaran 2024, di Hotel Fresh, Senin (20/5/2024).

Berdasarkan laporan yang di terima Kusmana, dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), bencana yang terjadi pada Kamis 16 Mei 2024, dampak dari curah hujan lebat tersebut, ada delapan Kelurahan yang m Megamall bencana banjir limpasan, TPT (Tembok Penahan Tebing) longsor dan ambruk, tanggul jebol, pintu air dan kolam jebol

Kusmana melihat langsung kondisi di lapangan dampak bencana banjir lampisan dan longsor di karenakan ulah masyarakat itu sendiri, seperti menutup saluran air, buang sampah sembarangan, dan lainnya. Tentu saja hal tersebut bisa memicu terjadinya bencana yang tidak bisa di hindari.
Kusmana juga menegaskan bahwa masalah itu bisa di selesaikan dan di antisipasi agar tidak terjadi kembali bencana yang sama. Program Jumsih (Jumat bersih) yang di lakukan jajaran Kelurahan dan masyarakat harus terus dilakukan, termasuk memperhatikan saluran -saluran air.

“Pada intinya tidak ada masalah yang tidak bisa di pecahkan, harus ada solusi, mulai dari sekarang peduli lingkungan dan jangan lakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana,”ungkapnya