Mesti terus diingat bahwa dunia ini hanya tempat tinggal manusia sementara sebagai tempat perantauan untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat. “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia”. (QS. Al-Qasas 28: Ayat 77). “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau pengembara” (HR. At Tirmidzi)
Hanya saja perbekalan yang dikumpulkan bukanlah sejumlah rekening, uang, mobil, makanan, pakaian dan perhiasan berupa emas permata. Semua itu akan ditinggal dan akan lenyap. Semua hanya kesenangan senda gurau di dunia semata. “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 64)
Perbekalan mudik menuju alam akhirat hanya dua macam, yakni iman dan amal saleh, “Dan bukanlah harta atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami; melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda atas apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).” (QS. Saba’ 34: Ayat 37)
Kendaraan menuju akhirat yang butuhkan bukanlah mobil pribadi, bis, kereta, atau pesawat, tapi kendaraan yang menapaki jalan lurus (shirathal mustaqim) langsung menuju Jannah, yakni agama Islam. “Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imran [3]: Ayat 85)
Adapun peta jalan atau google map agar tidak tersesat dan terhindar dari petunjuk arah palsu, dialah AlQur’an, panduan pasti yang keakuratannya dijamin 100%. “Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 9)
Dengan perbekalan iman dan amal saleh, kendaraan dan pentunjuk yang benar yaitu al Qur’an, maka perjalanan menuju kampung halaman Jannah akan sampai dengan tepat. “Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 153)
Sementara mereka yang tidak berbekal iman dan amal, tidak berkendaraan Islam dan tidak menggunakan petunjuk jalan al-Qur’an, maka mereka tidak akan sampai ke tujuan bahkan terperosok kejalan kesesatan yang jauh. Akhirnya yang dituju bukanlah kampung halaman Jannah yang membahagiakan. Tapi jurang api neraka yang sangat menyedihkan. “(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”(QS. Ibrahim 14: Ayat 3)
Semoga Allah memeberikan kekuatan pada diri kita untuk senantiasa istiqamah di jalan Islam, menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk hidup pengarah tujuan. Kelak diakhirat kita semoga berkumpul bersama di surga dengan nenek moyang kita Nabi Adam dan Hawa, dengan para Nabiyyin, para siddiqin dan para shalihin. Amin Ya Rabbal Alamin.