Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, mencatat bahwa bencana yang disebabkan cuaca ekstrem dan banjir paling dominan jika dibandingkan dengan bencana alam lainnya. Salah satu yang tidak bisa diabaikan saat cuaca ekstrem adalah bahaya pohon tumbang.
Sehingga warga harus ekstra hati-hati terhadap kedua jenis ancaman tersebut yang setiap saat bisa terjadi dan mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. BPBD mengimbau pada warga, agar saat hujan dalam intensitas tinggi untuk tidak berteduh di bawah pohon.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik kepada pelitasukabumi.id, Rabu ( 27/3/2024).
“Jika melihat dari data yang ada jenis bencana alam yang terjadi masih didominasi cuaca ekstrim dan banjir. Adapun, banjir limpasan kebanyakan diakibatkan tersumbatnya saluran drainase sehingga saat turun hujan air meluap hingga terjadi banjir,” ujarnya. Selama triwulan I telah terjadi intensitas bencana sebanyak 88 kali.
Lebih lanjut dia menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki peristiwa terjadi pada 36 Januari, 18 Februari dan 34 Maret. Jenis bencana yang terjadi diantaranya, 6 angin topan, 9 banjir, 52 cuaca ekstrem, 1 gempa bumi, 6 kebakaran pemukiman dan 14 tanah longsor. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa hanya kerugian saja mencapai ratusan juta.
Masih kata dia, BPBD Kota Sukabumi juga terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi kepada masyarakat. “Setiap hari petugas terus melakukan monitoring wilayah untuk mengetahui kondisi di lapangan.
Oleh sebab itu pihaknya tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu siapsiaga dalam menghadapi musim hujan yang terbilang fluktuatif.
“Pentingnya melaksanakan upaya pencegahan, seperti membersihkan saluran air, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengikuti himbauan dari pihak berwenang saat terjadi kondisi cuaca ekstrem,” imbaunya.