Wartawan Iyus firdaus
Pelitasukabumi.id – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa kegiatan program kali bersih bukan hanya seremoni, melainkan aksi nyata untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Menurutnya, sungai adalah simbol kebersihan lingkungan, sehingga semua pihak harus terlibat dalam upaya menjaganya.
“Kegiatan ini menjadi pesan bagi masyarakat yang disampaikan melalui OPD, camat, lurah, dan pemerintahan di bawahnya. Intinya kita akan melakukan pembenahan di hulu berupa sampah rumah tangga,” ujar Bobby, usai memimpin kegiatan bersih-bersih sungai Cimandiri kawasan wisata Cikundul,
Selasa (16/9/2025).
Sebagai bentuk keseriusan kata dia, Pemkot melalui DLH akan menyiapkan ember plastik besar yang dibagikan kepada warga, dengan pengawalan langsung Wali kota dan wakil wali kota.
Selain itu, setiap rumah akan disosialisasikan untuk memilah sampah dan menabung di bank sampah. Warga tinggal memilah sampah organik dan non organik dan hanya meninggalkan residunya.
Bobby juga mengakui bahwa belum banyak warga yang mengetahui cara memilah sampah bernilai ekonomis. “Ada tiga tipe masyarakat: yang tidak tahu, yang tahu tapi pura-pura tidak tahu, dan yang tidak mau tahu. Ini yang harus kita ubah,” tegasnya.
Pemerintah juga bergerak cepat menindaklanjuti tekanan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang melarang sistem open dumping. Saat ini, kerja sama dengan pihak ketiga terus dijalankan, termasuk dengan SCG (Semen Jawa) yang baru menerima 30 persen sampah.
“Untuk waste to energy syaratnya harus 1.000 ton dan biayanya mahal. Kita sedang menuju ke arah sana, misalnya seperti rencana di Cikundul,” jelas Bobby. Sambil menunggu proses tersebut, sampah sementara dititipkan ke Kabupaten Sukabumi sesuai arahan Kementerian LH.
Ke depan, Pemkot akan terus menyisir kecamatan-kecamatan yang belum tersentuh program ini untuk memastikan seluruh wilayah ikut terlibat dalam pengelolaan sampah dari hulu.
