Wartawan Usep Mulyana
Pelitasukabumi.id – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bergerak lebih cepat untuk mewujudkan target nasional 2026–2030, yakni menjadikan Sukabumi sebagai kota yang mandiri secara fiskal.
Pernyataan itu ia sampaikan usai membuka Musrenbang Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong, Selasa (2/12/2025).
Turut mendampingi Camat Warudoyong Sandra Teguh Utama, Lurah Sukakarya Lina Yuliana Supriatin dan tamu undangan lainnya.
Bobby menyebut kondisi fiskal Sukabumi saat ini masih lemah karena ketergantungan tinggi terhadap transfer dari pemerintah pusat dan provinsi.
”Di tengah kebijakan efisiensi yang sedang diberlakukan, pemerintah daerah dituntut mampu mengeluarkan potensi asli daerah agar kemandirian fiskal dapat terbentuk,” kata Bobby.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga berbagai capaian pembangunan yang telah diraih Kota Sukabumi. Menurutnya, prestasi yang sudah ada tidak boleh kendor dan harus terus ditingkatkan, minimal dipertahankan.
Terkait persoalan belanja pegawai, Bobby menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah memberikan arahan khusus untuk mengatasi beban tersebut.
Tantangannya, pemerintah daerah harus tetap melakukan efisiensi, namun di sisi lain tetap wajib memenuhi kebutuhan belanja pegawai. Beban belanja pegawai di Pemkot Sukabumi pada 2026 diproyeksikan mencapai 49,2 persen.
Karena itu, Pemkot Sukabumi masih berharap dukungan pemerintah pusat untuk membantu menutup defisit belanja pegawai.
Ia menekankan pentingnya menyampaikan informasi kepada masyarakat secara terbuka dan berbasis data tentang bagaimana pemerintah tetap melaksanakan pembangunan di tengah pemotongan transfer keuangan daerah.
Bobby menyebut kondisi fiskal daerah saat ini seperti berada di persimpangan jalan, yaitu antara mengikuti arahan Kementerian Keuangan agar belanja pegawai ditekan hingga 30 persen atau memenuhi kebutuhan riil di lapangan.
Pada isu inflasi, Bobby menegaskan bahwa Pemkot Sukabumi terus mendorong program pangan murah sebagai salah satu langkah pengendalian harga.
Program itu didukung penuh pemerintah selama empat hari, mulai Selasa hingga Jumat. Ia juga mengajak masyarakat lebih jeli menentukan skala prioritas kebutuhan, serta menunda belanja yang tidak mendesak.
Menurutnya, inflasi juga dipengaruhi tingginya peredaran uang dan biaya distribusi. Jika permintaan meningkat, suplai akan menurun dan harga cenderung naik.
Terkait Musrenbang Kelurahan Sukakarya, Bobby berharap usulan masyarakat benar-benar menyentuh kebutuhan paling mendasar.
Namun ia mengingatkan bahwa realisasi tetap bergantung pada kemampuan anggaran daerah.
“Membangun itu butuh uang besar. Kalau dilihat, kebutuhan pembangunan di Kota Sukabumi bisa mencapai sekitar Rp1 triliun. Itu tantangan besar bagi pemerintah,” tegasnya.
Sukabumi Didorong Jadi Kota Mandiri, Bobby Maulana Tekankan Pentingnya Kemandirian Fiskal

