Wartawan Usep Mulyana
Pelitasukabumi.id – Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan kemiskinan, pengangguran, stunting, serta kawasan kumuh melalui perombakan arah kebijakan pembangunan.
Penegasan itu disampaikan saat Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional Aparatur se-Kecamatan Gunungpuyuh Tahun 2025 di ruang pertemuan kelurahan, Senin (15/12/2025).
Ayep Zaki menekankan kesejahteraan warga harus menjadi prioritas utama, bukan aparatur. Menurutnya, ketahanan keluarga perlu dipahami secara lebih konkret, yakni kemampuan rumah tangga untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan dasar.
Akar persoalan kemiskinan, kata dia, harus dicari dan diselesaikan dari hulu.
“Jangan mengurusi orang lain dulu, urus diri sendiri. Selama saya jadi wali kota, kita harus kompak dan solid. Demi Allah, saya akan selesaikan pengangguran dan kemiskinan,” tegasnya.
Ia meminta waktu lima hingga sepuluh tahun untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Ayep Zaki juga memaparkan sejumlah langkah konkret, di antaranya pemanfaatan dana wakaf sebesar Rp2.000.000.036 dan program Qardhul Hasan yang telah menjangkau 1.220 penerima hingga Desember 2025.
Program tersebut dirancang dengan formasi satu RT satu penerima dan tidak bersumber dari APBD. Ia juga menyinggung biaya pemberangkatan kerja ke luar negeri yang berkisar Rp25 hingga Rp30 juta sebagai tantangan yang perlu dicarikan solusi.
Sementara itu, Camat Gunungpuyuh Yudha Widya Setiawan menyatakan kesiapan jajarannya untuk bersinergi dan menjalankan visi-misi Wali Kota Sukabumi.
Ia menilai pembinaan langsung ini penting untuk memperkuat nasionalisme aparatur dan semestinya dilakukan sejak awal pelantikan.
“Kami siap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan program kedinasan dengan melibatkan aparat teritorial setempat,” ujarnya.

