Wali Kota Dorong ASN Responsif, Profesional, dan Bebas KKN

‎Wartawan Usep Mulyana

Pelitasukabumi.id – Dalam pembukaan kegiatan “Smart ASN”, Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menegaskan agar aparatur sipil negara (ASN) merespons cepat setiap aspirasi masyarakat, termasuk tuntutan mahasiswa pada aksi unjuk rasa 1 September 2025 lalu.

‎“Tidak boleh ada korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kalau masih ada yang berani melakukan, saya sendiri yang akan melaporkan. Ini juga bagian dari aspirasi mahasiswa yang patut kita hargai,” tegasnya.

‎Wali kota menekankan komitmen untuk tidak memberi ruang nepotisme dalam birokrasi Pemkot Sukabumi. “Saya pastikan tidak ada satupun saudara, kawan, atau sahabat saya yang saya tempatkan di ASN Pemkot Sukabumi,” ujarnya.

‎Menurutnya, tujuan utama pembangunan adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip keadilan sosial. “Saya bertekad akan mensejahterakan warga Kota Sukabumi dan akan berlaku adil seadil-adilnya,” ungkapnya.

‎Untuk itu, masalah kesenjangan sosial, infrastruktur yang masih tertinggal, serta disparitas harus diselesaikan. Namun, ia mengingatkan bahwa upaya tersebut membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

‎Selama enam bulan menjabat, wali kota menilai kelemahan terbesar Pemkot Sukabumi terletak pada manajemen keuangan dan kompetensi teknis. Karena itu, ia mengambil langkah merekrut tenaga profesional non-ASN untuk mengisi kekosongan tersebut.


‎“Ini hak konstitusional wali kota. Kalau kita tidak berani membuat terobosan, mustahil tercapai. Ilmu keuangan dan manajemen butuh praktik nyata, bukan sekadar teori,” jelasnya.

‎Sebagai contoh, ia mengibaratkan manajemen pembangunan seperti menanam singkong. “Semua orang bisa menggambar pohon singkong, tapi yang kita butuhkan adalah bagaimana menanam satu hektar singkong hingga menghasilkan 60 ton. Itu bicara kualitas,” katanya.

‎Dalam kesempatan itu, wali kota juga menyebut penunjukan Ubaidillah sebagai tim komunikasi sekaligus Plt Dewan Pengawas PDAM. Langkah itu diambil karena keahliannya dianggap objektif dan dibutuhkan untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah yang sebelumnya menunjukkan kondisi defisit pada 2020–2022.

‎“Target saya 2025 ini keuangan daerah harus sehat. Sampai saat ini belum ada ASN dengan kompetensi keuangan dan manajemen yang benar-benar profesional. Tapi dalam tiga sampai lima tahun ke depan, saya akan mendidik ASN agar memiliki pengalaman dan kemampuan di bidang itu,” imbuhnya.

‎Wali kota juga menegaskan arah pembangunan jangka panjang dengan visi “Sukabumi Emas 2035”. Cita-cita itu mencakup kemiskinan dan stunting nol persen, angka pengangguran rendah, serta infrastruktur dan penerangan terbaik.

‎Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Didin Syarifudin, menambahkan bahwa program Smart ASN dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur.

‎“Jangan sampai ASN kita tertinggal. Pak wali ingin berlari, ASN juga harus siap berlari bersama demi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

‎Ia berharap pembekalan ini menambah wawasan ASN, khususnya di bidang manajemen keuangan dan kepegawaian. “Permintaan mahasiswa harus dijawab dengan kinerja. Mari kita berlari bersama, jangan hanya di tempat. Sukabumi milik kita, Sukabumi makin sejahtera,” pungkasnya.

Bagikan Pelitasukabumi.id
Baca Juga :  Kendalikan Inflasi, Bappeda: Berdampak Pada Rantai Pasok Pangan, Barang dan Jasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193