Propaganda Promordialisme Rasis Membahayakan Persatuan Umat

Oleh: Ust. Abdullathief Ab(Pemerhati Sosial Keagamanan)

Pelitasukabumi.id – Strategi penguasaan oleh penjajah paling ampuh baik masa lalu maupun modern adalah adanya gerakan adu domba, dikenal dengan istilah Devide et impera atau politik pecah belah. Antara lain menghidupkan primordialisme kesukuan atau ras.

Primordialisme rasis adalah pandangan atau paham yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak lahir, seperti suku, kepercayaan, ras, adat istiadat, dan tradisi lokal. Menutup diri terhadap perbedaan, dan beranggapan bahwa kelompoknya, sukunya lebih unggul dari yang lain.

Primordialisme rasis akan memunculkan sikap rasisme yang menimbulkan dampak yang sangat berbahaya; seperti memicu konflik antar kelompok, diskriminasi terhadap kelompok lain, dan dapat memecah belah persatuan

Peristiwa yang cukup menggemparkan dunia, pada 25 Mei 2020 di Minneapolis, Amerika Serikat, di sana terjadi demonstrasi besar-besaran disertai kerusuhan di lebih 75 kota. Melibatkan ratusan ribu pengunjuk rasa. Demontrasi ini dipicu oleh kematian seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd (46) oleh polisi berkulit putih berlatar rasis

Jauh sebelumnya, pimpinan Adolf Hitler adalah pemicu meletusnya Perang Dunia II pada 80 tahun yang lalu. Jerman ingin mencaplok sejumlah negara Eropa timur dalam satu kekuasaan. Semua bermula dari sebuah hasrat nasionalisme yang disebut Pan-Jermanisme yang berlatar superioritas “ras Arya”

Dalam sejarah, setrategi pecah belah melalui gerakan primoridalisme rasis ini diterapkan dalam meruntuhkan persatuan dunia Islam dipenghujung kekuasaan khilafah islamiyah abad 19. Munculnya pan arabisme sebagai contah gerakan memisahkan dari kesatuan Islam khilafah Islamaiyah yang saat itu berpusat di Turki (Turki Ustmani). Mereka berasumsi bahwa bangsa Arab. Masing-masing wilayah memisahkan diri dari kesatuan khilafah.(Daulah Islam, An Nabhani).

Di tengah berbagai permasalahan negeri Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim, muncul suara- suara beraroma primordialisme rasis berjubah agama. Mencela nasab yang bebeda, seraya mengagungkan nasab kelompoknya, memuji-muji nenek moyangnya. Menolak tokoh agama atau ulama yang bukan dari pribumi atau bukan dari kelompoknya. Hal itu menjadikan perpecahan, permusuhan bahkan bentrokan. Demikian itu sungguh perbuatan ironi, memilukan dan memalukan. Tentu itu bukan lahir dari cara pandang islam. Tapi terjebak oleh pihak yang mengadudomba. Agar umat disibukan dengan perbedaaan, perpecahan dan permusuhan secara internal.

Promordialisme dalam Islam disebut ‘ashabiyah’. Suatu prilaku panatisme kesukuan di masa ajahiliyah yang dicela keras oleh Islam. Sebagaimana dalam hadits, Nabi SAW bersabda; “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena ashabiyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah.”[HR. Abu Dawud].

Ketika ada sahabat menghina nasab sahabat lainnya, Nabi SAW menegornya seraya berkata, “Di dalam dirimu terdapat sifat jahiliah!” (HR. Al-Baihaqi).

Baca Juga :  Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara dan Tekankan Semangat Menjawab Tantangan Zaman

Pada asalnya semua manusia adalah sama yaitu bani (turunan) Adam. Kemudian derajat manusia ditinggikan karena keimanan dan ketaqwaannya.

Allah SWT berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. [QS.Al-Hujurat(49) Ayat:13]

Dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW; “Wahai manusia! Ketahuilah bahwa Tuhan kalian adalah satu, dan bahwa nenek moyang kalian adalah satu. Ingatlah bahwa tidak ada keunggulan bagi seorang Arab atas non-Arab, atau sebaliknya, dan tidak ada keunggulan bagi orang yang berkulit putih atas kulit hitam, atau sebaliknya, kecuali dengan ketakwaan.” [HR Ahmad dalam Jami’ul Hadits]

Ketika manusia sudah beriman disebutlah muslim. Maka saudara Sebani Adam meningkat menjadi saudara seiman. Tidak lagi diperhatikan nasabnya, warnanya, bahasanya, madzhabnya, ormasnya. Semuanya adalah” ikhwan”.

Allah SWT, Berfirman; Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara”. (QS. [Ali ‘Imran (3) ayat:103]

Nabi SAW bersabda, “Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya dizalimi. [HR. Bukhari Muslim]

Allah SWT hanya berpesan agar saat kita mati kita tetap sebagai muslim, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.[Ali ‘Imran (3) ayat:102]

Allah tidak berpesan agar kita mati sebagai Hanafiyun, Malikiyun, Syafiiyun, Hambaliyun, Nahdiyun, Muhammadiyun, Balawiyun, Nusantariyun, atau sebutan lainnya. Tapi hanya diminta sebagi seorang muslim.

Kaum Muhajirin dan Anshar adalah dua kelompok sahabat terbaik nabi. Namun saat mereka membanggakan keansharannya, mengelu-elukan kemuhajirinannya di tengah-tengah kaum muslimin, nabi menyebut sikap mereka sebagi ‘da’wa jahiliyah muntinah’, ‘bau jahilyah yang menjijikan’!

Oleh karena itu jauihilah setiap kelompok yang menyeru untuk kelompoknya, untuk kesukuannya, membangga-banggakan nasabnya, mencela kelompok lain, membenci nasab yang berbeda dan memecah belah persudaraan.

Ingatlah Nabi SAW bersabda;“Siapa saja yang terbunuh di bawah panji buta, dia marah karena ‘ashabiyah, menolong karena ‘ashabiyah dan menyerukan ‘ashabiyah, maka dia mati jahiliah.” [HR. Biahaqi] .”

Hati-hatilah dengan propaganda promordialisme rasis. Karena itu ranjau yang disebar untuk memecah kekuatan umat. Sadarlah..!

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193