Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id– Warga Kampung Caringin, Kelurahan dan Kecamatan Baros, Kota Sukabumi sedang mengalami krisis air bersih dampak dari kemarau panjang yang mengakibatkan debit air menurun. Menanggapi rawan kekeringan, sejumlah personel BPBD melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
Dihubungi wartawan melalui telepon seluler, Sabtu pagi (14/6/2025), Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, monitoring dilakukan Regu Satu Satgas Penanggulangan Bencana. “Tim kami sejak kemarin telah menyasar wilayah RW 10 yang meliputi tiga RT di Jalan Garuda, yang selama beberapa waktu terakhir dilanda kekeringan,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa di wilayah RW
10 terdapat sekitar 300 kepala keluarga dengan jumlah jiwa mendekati 1.000 orang. Warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih dan rata-rata membutuhkan satu tangki air per hari untuk kebutuhan dasar.
“Hasil investigasi kami dilapangan kondisi kekeringan bermula dari jebolnya saluran irigasi yang berada di bawah jalan dekat Pesantren Nurul Assegaf. Sejak saat itu, distribusi air ke pemukiman warga terputus total,”terangnya.
Masih kata Novian, waga sejauh ini sudah melaporkan kepada pihak kelurahan. Bahkan, PMI Kota Sukabumi memberikan bantuan pertama berupa suplai air bersih. “Kemudian terlibat dalam penanganan bersama pihak kelurahan, dan Penjabat Wali Kota pun turun langsung ke lokasi untuk memastikan penanganan berjalan optimal,” bebernya.
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Baros,
memberikan dukungan dengan mengalokasikan dana Kelurahan sebesar Rp25 juta untuk pembangunan sumur artesis. Sumur tersebut rencananya akan dibangun di area Masjid Jami dan dikelola langsung warga, dengan pengerjaan dimulai pada awal Agustus.
“Selain bantuan pemerintah, warga juga mendapatkan pasokan air bersih dari Cafe Motion H. Jaya, yang menyediakan air dari sumur artesis dengan kedalaman 40 meter. Bantuan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan ke depan sebagai solusi sementara,” kata Novian.
Berdasarkan hasil kajian teknis untuk mencari solusi kekeringan tersebut, lanjut Novian, salah satu langkah penting adalah pembangunan kembali bendungan dan saluran irigasi agar distribusi air ke permukiman dapat kembali normal. BPBD juga mendorong agar dilakukan kajian kebutuhan air bersih secara menyeluruh oleh Dinas PUTR Kota Sukabumi, khususnya melalui Sub Bidang Sumber Daya Air.
“Kami akan terus bersinergi dengan semua pihak untuk memastikan warga mendapatkan akses air bersih dan solusi jangka panjang bisa segera diwujudkan,” ungkapnya.