HAJI DAN QURBAN
Syiar Islam Yang Diagungkan
Oleh Ust. Lathief Abdallah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ؛ اَللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ؛
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ؛ وَللهِ الْحَمْدُ.
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً،
لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
و قال : وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ (الحج: ٢٧)
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT. Dialah Tuhan Yang telah menghantarkan kita pada hari yang penuh dengan keutamaan dan keagungan. Salawat serta salam semoga tercurahlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Di hari yang berbahagia ini kaum muslimin berkumpul bersama merayakan hari besar dan syiar agama Islam. Kita mengagungnya dengan takbir, tahmid dan tahlil, melaksanakan shalat ied dan menyembelih hewan kurban. Hari ini juga merupakan puncaknya pelaksanaan ibadah haji di kota Makah al Mukarramah.
Karena haji dan Qurban merupakan syiar agama Allah, mengagungkannya bagian dari wujud ketaqwaan.
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
Demikianlah (perintah Allah). Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah sesungguhnya hal itu termasuk dalam ketakwaan hati. (QS.Al-Hajj: 3)
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Seluruh manusia Allah undang untuk melaksanakana ibadah haji ke tanah suci, Makah Almukarramah
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ
Dan berserulah kepada manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj :27).
Namun tidak semua manusia legal untuk datang ke tanah suci itu kecuali orang-orang muslim. Dan tidak semua orang muslim dapat melaksanakannya kecuali orang-orang yang memiliki istitha’ah (kemampuan); baik perbekalan, kesehatan, perjalanan dan keamanan.
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (Q.S. Ali ‘Imran: 97).
Bagi mereka yang memilki kemampuan namun tidak ada niat untuk pergi berhaji, Nabi mengancamnya dengan keras;
مَنْ مَلَكَ زَادًا وَرَاحِلَةً تُبَلِّغُهُ إِلَى بَيْتِ اللَّهِ وَلَمْ يَحُجَّ فَلَا عَلَيْهِ أَنْ يَمُوتَ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا
“Barangsiapa yang memiliki bekal dan kendaraan yang cukup untuk dijadikan bekal ke Baitullah, namun dia tidak pergi haji, aku tidak peduli jika dia mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani.” (HR. Tirmidzi dan Baihaqi).
Alhamdulillah, kaum muslimin begitu antusias memenuhi panggilan tersebut. Kaum muslimin rela mengantri higga belasan tahun dan membayar biaya begitu mahal. Tahun ini untuk peserta haji Indosia mencapai kuota haji sejumah 221.000 jamaah.
Mengapa kaum muslimin begitu semangat ingin berhaji? Karena ibadah haji merupakan rukun Islam pamungkas. Setelah syahadat, shalat, zakat, puasa kemudian ibadah haji.
Secara spiritual, ibadah shalat di Baitullah beribu lipat pahalannya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW;
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
” Shalat di Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), lebih utama dibanding seribu shalat di tempat lainnya, kecuali di al-Masjid al-Haram. Shalat di al-Masjid al-Haram lebih utama dibanding seratus ribu shalat di tempat lainnya.” (HR. Ibn Majah).
Di atas samua itu karena Allah langsung menjanjikan Surga bagi haji yang mabrur. Sebagai balasan atas pengorbanan yang besar baik harta maupun tenaga.
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (H.R. Bukhari).
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Demikian juga ibadah qurban. Diperintahkan langsung oleh Allah SWT;
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS.Alkautsar :1-3)
Nabi mencela orang kaya namun enggan berqurban. Dalam sabdanya;
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
“Barangsiapa yang memiliki kelapangan, sedangkan ia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat musholla kami.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Walau demikian hukum qurban bukanlah wajib tapi sunah muakadah, sunah yang sangat dianjurkan. Nabi dan para sahabat selalu berqurban setiap tahunnya.
Hal damikian mengingat pahala qurban begitu besar. Rasulullah SAW bersabda,
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR al-Tirmidzi dan Ibn Majah:)
Dalam hadist lain disebutkan,
بِكُلِّ شَعْرَةٍ مِنَ الصُّوْفِ حَسَنَةٌ.
Pada setiap helai rambut dan bulu (hewan Qurban) adalah kebaikan.” (HR Ibnu Majah dan Hakim).
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Ibadah qurban merupakan simbolisasi dari rasa cinta kepada Allah melebihi rasa cita terhadap apa yang dimilikinya baik harta kekayaan, jabatan dan kehormatan. Sekaligus aktualisasi dari syukur atas segala nikmat yag telah diterima dari Allah.
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24)
اَنَّ لنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ، وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ ؛ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ، أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Ada tiga perkara yang jika ketiganya dimiliki seseorang maka dia (dapat) merasakan manisnya iman. Yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya, orang yang hanya mencinta atau tidak mencinta karena Allah, dan orang yang enggan kembali dalam kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu sebagaimana dia enggan dilemparkan ke dalam neraka,”. “. (HR. Bukhari)
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Demikian pula haji merupakan puncak dari rukun islam dan ibadah paling lengkap. Baik haji maupun qurban, hakikatnya manifestasi dari ketundukan terhadap Allah SWT, Dzat Yang Maha mencipta dan mengatur seluruh mahlukNya.
اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
“Sesungguhnya sholatku, ibadah(haji dan qurban)ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS Al-An’am: 162)
الله أكبر ×٣ ولله الحمد
Hadirin Jama’ah ‘Iedul Adha Rahimakumullah
Semoga saudara kita yang telah dan sedang beribadah haji diterima oleh Allah SWT sebagai haji Mabrur. Semoga pula yang berqurban diterima qurbanya oleh Allah, dan dibalas dengan pahala berlipat ganda. Bagi yang belum berhaji dan berqurban semoga Allah berikan kemampuan rizki hingga dapat melaksanakannya. Amin yrb.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعَا إِلَى اللهِ بِدَعْوَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحسْاَنٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، أَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَآ أَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَاِفِرِيْنَ.
اَللَّهُمَّ يَا مُنْـزِلَ الْكِتَابِ وَمُهْزِمَ اْلأَحْزَابِ اِهْزِمِ اْليَهُوْدَ وَاَعْوَانَهُمْ وَصَلِيْبِيِّيْنَ وَاَنْصَارَهُمْ وَرَأْسُمَالِيِّيْنَ وَاِخْوَانَهُمْ وَاِشْتِرَاكِيِّيْنَ وَشُيُوْعِيِّيْنَ وَاَشْيَاعَهُمْ.
اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا الْقَنَاعَةَ، اللَّهُمَّ حَبِّبْنَا فِي صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ، وَذَكِّرْنَا بِالْمَوْتِ كُلَّ سَاعَةٍ ،اللهُم وفِّقنا الاستطاعةَ لزيارةِ بيتِك المكرمةِ، اللَّهُمَّ احْشُرْنَا يَا رَبَّنَا مَعَ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ.
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا دُعَائَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اللهُ أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ اللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ