Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Peristiwa kebakaran terjadi di Cijangkar, Jalan Sikib RW 10, Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Minggu siang, tepatnya pukul 14.00 WIB. Api melalap sebuah bangunan non permanen panjang 7 meter, lebar 4 meter dan tinggi 3 meter. Peristiwa diduga disebabkan korsleting listrik.
Menurut pengakuan pemilik rumah, Surahman, 58 tahun, dia sempat mendengar suara letupan dari atap bangunan dan segera mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun usaha tersebut tidak berhasil.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, Api susah dipadamkan karena hembusan angin yang cukup kencang dan material bangunan yang mudah terbakar.
“Api dengan cepat membesar dan meludeskan seluruh isi bangunan, termasuk peralatan rumah tangga dan alat produksi bubur,” kata Novian, saat dihubungi lewat saluran telepon, Ahad (2/2/2025).
Dia menambahkan, peralatan produksi yang terbakar meliputi satu unit mesin cuci, lemari es, dua unit televisi, dua unit turen, lemari beserta isinya, kasur, dan perabotan memasak,” ujarnya.
Selain itu, kebakaran ini juga menyebabkan terputusnya pasokan listrik di sekitar lokasi kejadian. Satu keluarga yang terdiri dari 4 jiwa, yakni Surahman dan keluarga, menjadi korban terdampak kebakaran ini. Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak materil yang dialami cukup besar.
Pada bagian lain dia mengatakan, tim BPBD Kota Sukabumi, bersama dengan Damkar Kota Sukabumi dan relawan, segera melakukan pengecekan lokasi dan assessment pada pukul 15:00 WIB.
Selain itu ujarnya, koordinasi juga dilakukan dengan pihak PLN untuk mengatasi gangguan listrik yang terjadi akibat kebakaran.
“Saat ini, korban kebakaran masih membutuhkan berbagai bantuan, termasuk sembako, kasur lipat, selimut, dan alat kebersihan, serta bahan bangunan seperti kayu, genteng, paku, dan bambu untuk memperbaiki kerusakan,” jelasnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materil yang dialami korban cukup signifikan, terutama karena alat produksi bubur yang digunakan untuk berjualan juga habis terbakar.
Akibat peristiwa itu, usaha produksi bubur milik Surahman terhenti dan belum bisa beroperasi kembali. BPBD Kota Sukabumi terus memantau situasi dan melakukan upaya untuk memastikan kebutuhan mendesak korban dapat segera terpenuhi, tambahnya.