Pj Wali Kota: Kekayaan Seni Budaya Mendongkrak Daya Saing di Tingkat Nasional Maupun Internasional

Wartawan M. ikram
Editor Nabil

Pelitasukabumi.id – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengatakan, kekayaan seni budaya berpotensi mendongkrak daya saing di tingkat nasional maupun internasional. Hal itu disampaikan Kang Tutus saat menghadiri Forum Perangkat Daerah, di Hotel Santika, Jalan Bhayangkara, Senin (26/2/2024).

“Saya apresiasi buat Kota Sukabumi atas kekayaan keseniannya, budayanya seperti yang ada di Ponpes Al-Fath. Ini modal untuk memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” kata dia.

Dia juga mengatakan, FPD adalah langkah penyusunan rencana kerja (Renja) tahun 2025 Disdikbud. Tema FPD kali ini adalah menguatkan pembangunan kota inklusif dan berkelanjutan.

Kegiatan dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) , perwakilan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), para akademisi, budayawan, Kepala Cabang Disdikbud Wilayah V.

Masih kata dia, laporan dari Disdikbud, sudah sangat jelas apalagi sudah sampai angka Rp140 miliar. Dari nilai tersebut lanjut dia 20% wajib untuk pendidikan. Akan tetapi unsur kebudayaan jangan ditinggalkan. Karena potensi budaya Kota Sukabumi terbilang cukup banyak.

Baca Juga :  Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota Membekuk Pelaku Kasus Tipu Gelap Belasan Motor Ojol

“Saya apresiasi buat Kota Sukabumi atas kekayaan keseniannya, budayanya seperti yang ada di Ponpes Al-Fath. Ini modal untuk memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” kata dia.

Untuk menjalankan pemerintahan memerlukan rencana kerja yang meliputi program pusat, rembuk warga Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan sampai forum OPD untuk menyelaraskan menyepakati seluruh program untuk memastikan tidak ada yang bolong-bolong.

“Diharapkan kegiatan tadi sudah sampai pada nomenklatur, kodering agar juga di Disdikbud mampu menjadi perangkat daerah yang mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good government). Walaupun tantangannya juga tidak ringan.

Selain menjalankan program secara teknokratik tapi unsur politis juga tidak bisa dikesampingkan. Karena di Disdikbud, banyak LSM yang masuk ke dalam program yang telah dirancang sedemikian rupa.

“Terus terang saya sangat mengapresiasi atas pencapaian Kota Sukabumi. Jadi FPD itu bukan hanya sekedar gugur kewajiban, tetapi harus dilihat program prioritas. Salah satunya adalah program PPDB yang evaluasi dan perbaikan di sana-sini,” ujarnya.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *