Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id- Sebanyak 148 peristiwa bencana yang melanda Kota Sukabumi sepanjang Januari hingga Agustus 2025, hal tersebut berdasarkan data yang di himpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dengan taksiran nilai kerugian
mencapai Rp1,87 miliar.

Dihubungi wartawan melalui telepon seluler Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengatakan dari jumlah data peristiwa bencana, yang paling mendominasi
adalah cuaca ekstrem dengan 63 kasus, disusul banjir 53 kasus, tanah longsor 19 kasus, kebakaran permukiman 10 kasus, dan angin puting beliung 3 kasus.

“Berdasarkan taksiran kerugian terbesar dampak dari bencana cuaca ekstrem yang mencapai Rp1,13 miliar,”kata Novian, Selasa (16/9/2025).
Dia juga menyampaikan dampak dari
148 peristiwa, tercatat 170 kepala keluarga terdampak atau sebanyak 202 jiwa, dan sebanyak 222 bangunan rusak, terdiri dari 3 unit rusak berat, 17 unit rusak sedang, dan 202 unit rusak ringan.
Sedangkan data bencana berdasarkan wilayah dari tujuh Kecamatan yang ada,
Kecamatan Warudoyong menjadi daerah paling rawan dengan 32 kejadian, disusul Baros 26 kejadian, Cibeureum 22 kejadian, Citamiang dan Lembursitu masing-masing 18 kejadian, Gunungpuyuh 17 kejadian, serta Cikole 15 kejadian.

Lanjut Novian dampak bencana juga berpengaruh terhadap luas lahan yang terdampak mencapai 2.451 hektare. “Dari segi kerugian, setelah cuaca ekstrem, tanah longsor menjadi penyumbang terbesar dengan kerugian Rp542 juta, disusul banjir Rp92,8 juta, kebakaran permukiman Rp88 juta, dan angin puting beliung Rp23,1 juta,” bebernya.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana, BPBD Kota Sukabumi
melakukan sejumlah langkah penanggulangan mulai dari sosialisasi kebencanaan di sekolah, pelatihan mitigasi, hingga membentuk posko kolaborasi siaga bencana. “Bentuk upaya yang kami lakukan terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, karena penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama,” ungkapnya.