Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Kepala Bidang Penelitian dan Pembangunan (Litbang) Bappeda Kota Sukabumi, Wahyu Retnaningtyas Utami, menyampaikan bahwa Kota Sukabumi kembali mencatatkan capaian tinggi dalam Indeks Inovasi Daerah di ajang Innovative Government Award (IGA) tahun 2024, melanjutkan tren positif sejak 2022 dan 2023.
“Tahun ini kita mengirim 507 inovasi. Dari jumlah tersebut, 408 inovasi memiliki nilai kematangan di atas 80, sementara 99 inovasi lainnya masih di bawah 80,”kata Mba Ira panggilan akrab Wahyu Retnaningtyas Utami ketika di temui wartawan Pelitasukabumi.id di ruang kerjanya, Senin (15/9/2025).
Inovasi yang dilaporkan dikategorikan menjadi 207 inovasi digital dan 288 non-digital, dengan 18 di antaranya berbasis teknologi. Berdasarkan bidang urusan, sektor kesehatan menjadi penyumbang terbesar dengan 260 inovasi.
Menurut Ira, seluruh inovasi tersebut masih dimanfaatkan masyarakat, terutama di sektor kesehatan karena langsung berhubungan dengan pelayanan publik.
“Untuk penginputan aplikasi sudah ditutup kemarin. Setelah ini kami lakukan roadshow evaluasi, dimulai dari Lembursitu dan dilanjutkan ke puskesmas-puskesmas lain. Proses awarding biasanya berlangsung pada Desember,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kepala daerah wajib melaporkan inovasi daerah ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Pelaporan melewati dua kelompok indikator, yakni 15 indikator wajib yang diinput oleh bidang litbang dan 20–21 indikator lainnya oleh pemerintah daerah.
Kemendagri bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti UGM, UI, akademisi, dan CNN untuk melakukan penilaian,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, Bappeda berencana memperkuat pembinaan inovasi di tingkat kelurahan agar lebih banyak ide inovatif muncul dari akar rumput.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus memperluas dampak inovasi hingga ke level pelayanan dasar.
Selain itu, Bappeda juga mendorong agar inovasi non-digital dapat diintegrasikan dengan sistem digital secara bertahap.
Tujuannya adalah mempermudah proses monitoring, pelaporan, dan replikasi inovasi oleh daerah lain yang ingin mengadopsi program serupa.
Ira menegaskan, Kota Sukabumi menargetkan mempertahankan status “sangat inovatif” pada IGA tahun depan.
“Kita ingin terus berinovasi, bukan hanya untuk memenuhi kewajiban pelaporan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Sukabumi,” katanya.