‎Peserta Seleksi JPTP Kota Sukabumi Bagikan Pengalaman, Dari Tantangan hingga Motivasi

‎Wartawan Iyus Firdaus

Pelitasukabumi.id – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Kota Sukabumi tahun 2025 menjadi ajang pengalaman berharga bagi para peserta. Mereka berbagi cerita seputar proses seleksi yang dinilai semakin kompleks dan menantang, mulai dari administrasi, assessment kompetensi, hingga pembuatan makalah.

‎Kabag Hukum Setda Kota Sukabumi, Yudi Febriansyah, mengaku ini merupakan pengalaman open bidding pertamanya.



‎“Sistem yang digunakan berbeda dengan sebelumnya, lebih kompleks mulai dari tahapan administrasi, assessment sampai pembuatan makalah. Alhamdulillah semua tahapan bisa dilalui dengan baik, meskipun assessment kompetensi tiga hari cukup kompleks dan komprehensif,” ujarnya kepada wartawan di Aula BKPSDM Kota Sukabumi, Ahad (14/9/2025).

‎Hal senada disampaikan Nana Mulyana, Pengawas Sekolah, yang juga pertama kali mengikuti JPTP. Ia menilai seleksi ini menjadi ajang mengukur kemampuan diri.

‎“Pengalaman menarik karena kita bisa mengetahui sejauh mana kekuatan knowledge dalam kompetisi ini. Saya ikut dengan modal kepercayaan diri dan karena posisi ini sesuai dengan basic saya,” kata Nana.



‎Berbeda dengan keduanya, Kurnia Rahmandani, Sekdis Satpol-PP, justru sudah 10 kali mengikuti seleksi JPTP. Ia menyambut baik aturan baru yang hanya memperbolehkan peserta memilih satu posisi.

‎“Lebih fokus. Metode assessment kali ini juga berbeda karena kerjasama dengan pihak ketiganya berbeda. Tidak sembarangan lembaga yang bisa menguji kompetensi ini,” ujarnya.

‎Peserta lain, dr. Wahyu Handriana, mengaku pengalaman perdananya mengikuti open bidding jauh dari kesan menakutkan.

‎“Ternyata kompetensi seperti ini sangat menyenangkan. JPTP bisa menambah kualitas keilmuan dan wawasan, baik kepemimpinan maupun analisis,” ungkapnya.

‎Sementara itu, Novian Restiadi, Kepala BPBJ Setda Kota Sukabumi, sudah empat kali ikut seleksi JPTP, tiga kali di Sukabumi dan satu kali di Bandung Barat.

‎“Perjalanan hingga tahap makalah sungguh berat. Dari empat formasi yang diikuti, dua terkendala persyaratan kesehatan. Untuk Disdik dan BKPSDM sangat tergantung pada isi hati atau kreteg hate,” jelasnya.

‎Dari sektor kesehatan, dr. Lulis Delawati, yang sejak 2006 berkarir di Dinas Kesehatan, menuturkan motivasinya ikut seleksi.

‎“Sebagai putri daerah, saya ingin berkontribusi membangun Kota Sukabumi menjadi lebih baik. Selama 19 tahun di Dinkes, pengalaman di puskesmas dan bidang promkes memberi bekal untuk melangkah,” katanya.

‎Seleksi JPTP tahun ini menjadi momen penting bagi para peserta untuk menguji kompetensi, mengasah kepemimpinan, sekaligus menyiapkan diri memegang jabatan strategis di lingkungan Pemkot Sukabumi.

Bagikan Pelitasukabumi.id
Baca Juga :  Menciptakan Ruang Pendidikan Inklusif, Kapasitas Guru Penting di Kedepankan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *