Wartawan Iyus Firdaus
Pelitasukabumi.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal dari biasanya, dimulai sejak Agustus dan meluas ke sebagian besar wilayah pada September hingga November 2025.
Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, genangan, serta angin kencang di sejumlah daerah.
Khusus di Jawa Barat, BMKG menetapkan tiga kluster peringatan, yakni Waspada,
Siaga, dan Awas. Wilayah yang berstatus Awas hanya satu, yaitu Kabupaten Sukabumi.
Adapun Kota Sukabumi masuk dalam kategori Siaga, bersama sejumlah daerah lain seperti Kabupaten Bogor, Purwakarta, Cianjur, dan Garut.
Menanggapi peringatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat hujan deras yang nyaris terjadi setiap hari dalam sepekan terakhir.
“Kami meminta para camat, kepala desa, dan seluruh warga untuk berhati-hati serta memantau kondisi lingkungan masing-masing. Situasinya harus diwaspadai agar tidak ada kejadian yang membahayakan,” ujar Ade, Minggu (9/11/2025).
Ia menjelaskan, kondisi geografis Sukabumi yang didominasi wilayah perbukitan, pegunungan, dan aliran sungai membuat daerah ini sangat rawan terhadap banjir bandang dan tanah longsor.
Karena itu, sistem peringatan dini harus diaktifkan agar masyarakat siap menghadapi kemungkinan terburuk.
“Warga di bantaran sungai harus ekstra hati-hati. Debit air bisa meningkat sewaktu-waktu saat hujan turun terus-menerus, apalagi malam hari,” tegasnya.
Menurut Ade, Pemkab Sukabumi telah memperkuat koordinasi dengan BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, serta para camat untuk memastikan sistem pemantauan berjalan optimal.
Tim gabungan juga disiagakan untuk penanganan cepat bila terjadi bencana. Ia mengingatkan, kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
“Warga harus ikut menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, dan memastikan saluran drainase tetap lancar,” ujarnya.
BMKG mencatat, wilayah Sukabumi dalam beberapa hari ke depan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.
Masyarakat diminta segera melaporkan tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah, pergeseran bangunan, atau peningkatan debit air kepada aparat setempat.
“Dengan kewaspadaan bersama, kita berharap seluruh masyarakat dapat melewati musim hujan ini dengan aman dan terhindar dari kejadian yang merugikan,” pungkas Ade.
Kabupaten Sukabumi Berstatus Awas, BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat dan Longsor

