Wartawan Usep Mulyana
Pelitasukabumi.id – Pesantren Al-Fath Sukabumi kembali menorehkan langkah besar dalam pemberdayaan santri. Sebanyak 150 santri resmi diberangkatkan mengikuti program magang di sektor perhotelan di Antalya, Turki, yang dijadwalkan dimulai pada Maret mendatang.
Pimpinan Ponpes Pesantren Al-Fath, Kyai Fajar Laksana, mengatakan program ini hasil kerja sama dengan sejumlah jaringan hotel berbintang internasional. Tujuannya memberikan pengalaman global dan kesiapan kerja bagi santri di kancah internasional.
“Program ini semacam PKL luar negeri. Mereka tujuh bulan di Turki, lalu kembali ke pesantren untuk persiapan kerja ke Jepang, Kuwait, Dubai, bahkan Mekkah dan Madinah,” ujar Kyai Fajar usai pembekalan santri di Sukabumi, Rabu (29/10/2025).
Para peserta telah melalui proses seleksi ketat dan wawancara dengan lima perusahaan mitra di Antalya. Selama magang, mereka akan belajar dan bekerja di hotel berbintang serta memperoleh sertifikat kerja berstandar internasional.
Menariknya, seluruh peserta menerima beasiswa penuh selama pendidikan di pesantren, mencakup biaya pelatihan, makan, dan asrama. Sementara biaya keberangkatan difasilitasi melalui pinjaman bank yang dijamin langsung oleh Kyai Fajar.
“Saya jaminkan aset pribadi agar anak-anak bisa berangkat. Nanti mereka mencicil lewat gaji di luar negeri,” katanya.
Selain magang, para santri juga akan menunaikan umrah singkat sebelum kembali ke Indonesia. “Mereka umrah satu hari satu malam di Mekkah. Jadi selain bekerja, juga mendapat pengalaman spiritual,” tambahnya.
Sejauh ini, Pesantren Al-Fath telah mengirim 14 santri ke Jepang dan 3 santri ke Mekkah untuk bekerja di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Total lebih dari 220 santri telah diberangkatkan melalui program internasional pesantren tersebut.
“Yang di Mekkah dan Madinah bukan pembantu rumah tangga, tapi pelayan Masjidil Haram dan Nabawi. Ini kebanggaan besar bagi kami,” ujar Kyai Fajar.
Ia menegaskan, pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
“Pesantren itu bukan cuma tempat ngaji. Pesantren harus bisa bikin yang miskin jadi maju, yang nganggur jadi kerja,” tegasnya.
Kyai Fajar juga membuka peluang bagi lulusan umum untuk ikut program serupa melalui LPK Al-Fath, meski tanpa beasiswa penuh. Ia berharap ada kolaborasi lebih erat dengan pemerintah daerah dan Dinas Tenaga Kerja dalam memperluas program ini.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat mengapresiasi langkah tersebut.
“Al-Fath telah memberangkatkan 150 santri. Dari jumlah itu, 14 orang ke Jepang dan 3 ke Mekkah. Ini langkah luar biasa dari dunia pendidikan pesantren,” ujarnya.
Menurut Punjul, program ini mencerminkan ajaran Al-Qur’an tentang pentingnya bekerja dan mencari karunia Allah.
“Ini penjabaran dari Surah Al-Jumuah ayat 10, yang artinya bertebaranlah kalian di muka bumi untuk mencari karunia Allah. Kami bangga dengan pencapaian ini,” tuturnya.
Ponpes Modern Al-Fath Kirim 150 Santri Magang ke Turki, Santri Siap Tatap Dunia

