Wartawan Iyus Firdaus/Usep Mulyana
Pelitasukabumi.id – Gelombang aspirasi kembali mengemuka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Karamat, Kamis (4/12/2025).
Warga datang dengan harapan yang sama yaitu usulan pembangunan dapat diwujudkan lebih cepat dan merata. Namun, pemerintah tak menutup mata bahwa banyak kebutuhan masyarakat masih tertahan karena keterbatasan fiskal.
Camat Gunungpuyuh Widya Yudha Setiawan menyampaikan, tahapan perencanaan pembangunan daerah kini memasuki fase penting.
Kick-off telah berlangsung di Bappeda, dan kini setiap wilayah kembali menjadi garda depan dalam menentukan prioritas pembangunan. Ia menekankan pentingnya rembug warga sebelum masuk ke forum pra-Musrenbang.

“Rembug harus menjadi pintu pertama. Dari sana kita tetapkan prioritas dan menyaring program yang benar-benar mendesak,” ungkap Widya.
Ia juga memahami rasa kecewa warga atas usulan-usulan yang belum terealisasi, namun berharap momentum 2026 hingga 2027 bisa menjadi waktu yang lebih produktif dalam eksekusi pembangunan.
Musrenbang Karamat sendiri berlangsung dinamis. Ruang pertemuan kelurahan dipenuhi ketua RT, RW, tokoh pemuda, karang taruna, akademisi hingga perwakilan perempuan.
Beragam pendapat masuk, sebagian dengan nada kritis, sebagian dengan dorongan optimis.
Lurah Karamat Nandar Sudrajat menyampaikan, keterlibatan banyak unsur membuat pembahasan berjalan lebih tajam.
Ia melihat transformasi digital sebagai dorongan kuat bagi warga untuk lebih terlibat dan lebih cepat meminta hasil pembangunan.
“Sekarang warga punya akses informasi luas. Mereka mengikuti progres pembangunan melalui media sosial, sehingga ekspektasinya meningkat,” ujarnya.
Dari agenda pembahasan, dua rumpun program disepakati sebagai fokus utama: pembangunan fisik dan nonfisik. Rumusan awal telah dituangkan dalam berita acara dan akan dibawa ke tingkat kecamatan untuk penetapan final.
Bagi warga Karamat, forum ini menjadi ruang menyuarakan kebutuhan. Bagi pemerintah, ini menjadi pengingat bahwa perencanaan harus terus berkejaran dengan tuntutan zaman dan kemampuan daerah.
Musrenbang pun ditutup dengan satu harapan yang sama yaitu gagasan hari ini dapat berubah menjadi pembangunan nyata pada tahun-tahun mendatang.

