Sepuluh Adab Santri Panduan Syekh Hasyim Asy’ari

Oleh : Ust. Lathief Abdallah(Pengasuh Pondok Baitul Hamdi)

Pelitasukabumi.id – Sedang viral saat ini, narasi dari salah satu media TV nasional yang menayangkan potongan dan gabungan video tanpa konfirmasi. menjudge bahwa pengkhidmatan dan penghormatan santri pada kiyainya (gurunya) diangap sebuah perbudakan.

Tanggl 22 oktober adalah hari santri nasional. Hari persatuan santri, hari kebangkitan santri sekaligus hari pertunjukan bahwa santri bagian dari generasi emas yang berkarakter akhlak mulia.

Sebagai penghormatan kepada murabi para santri nusantara, pendiri ormas Nahdatul Ulama, sekaligus mengingatkan adab santri yang mesti melekat pada dirinya, dalam tulisan ini disampaikan sepuluh panduan adab santri dalam kitab “Adabul ‘Alim Wal Muta’alim” karya al ‘Alim al ‘Alamah Asyekh Muhammad Hasyim Asy’ari :

Pertama. An yuthhira qalbahu. Seorang santri atau pelajar mesti membersihkan sifat kotor dalam hatinya. Seperti rasa hasud, sombong dll. Hati yang bersih memudahkan dalam memahami ilmu.

Kedua. An yuhsinan niyat. Dalam belajar seorang pelajar harus berniat yang baik, yaitu dalam rangka mencari ridla Allah, beramal karena-Nya dan untuk menghidupkan syariat-Nya. Tidak dalam rangka mencari dunia, kehormatan atau popularitas di mata manusia.

Ketiga. An yubadira bitahshilil ilmi. Belajar dengan antusias, penuh semangat, tidak membuang waktu dengan berleha-leha.

Keempat. An yaqna’a minal quti wal libas. Hidup sederhana, menghindari kemewahan baik dalam hal makanan dan pakaian. Hal demikian akan membentuk karakter rendah diri dan menghindari keangkuhan hati.

Baca Juga :  Cinta Nabi Hanya Di Bulan Maulud ?

Kelima. An yanqasima auqatahu. Sorang pelajar harus memeneg waktu siang dan malamnya. Waktu belajar, menghafal, istirahat, tidur, bermain dll.

Keenam. An yuqallilal akla was syarba. Menghindari banyak makan, minum dan jajanan. Karena perut yang selalau kenyang memalaskan jiwa dan memberatkan badan dalam beribadah. Disamping terlalu banyak makan dapat mengantarkan pada banyaknya penyakit dalam tubuh.

Ketuju. An ya’ khudza nafsahu bil wara’. Seorang santri mesti memiliki sikap wara’, yaitu sikap menjaga diri dan berhati-hati dalam segala hal yang dapat merendahkan derajatanya baik dalam hal makanan, pakaian, ucapan dll.

kedelapan. An yuqallila isti’malal matha’im. Menghindari dari makananan yang tidak bermanfaat bagi tubuh dan dapat mengurangi kecerdasan. Seperti makanan yang banyak mengandung kimia, pengawet, lemak dll.

Kesembilan. An yuqollia naumahu. Mengurangi tidur. Seorang santri hendaknya banyak belajar dan menghafal. Tidak boleh lebih dari 8 Jam dari waktu tidurnya. Jika terasa beban berat, boleh melakukan rekreasi healing dsb.

Kesepuluh. An yatrukal usyrata. Agar fokus belajar seorang santri mesti menjauhkan diri dari kegiatan atau komunitas yang tidak mendukung pada pembelajaran.

Semoga di hari santri 2025 ini mampu menunjukan bahwa santri adalah generasi islam yang siap berjuang untuk agama dan negara.

Bagikan Pelitasukabumi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Punten Teu Kenging Copas nya, Mangga hubungin IT Pelitasukabumi.id 081563116193